Friday, October 13, 2017

Kampung Inggris Pare (Pengalaman Hari Pertama)

06 Juli 2017
Yeeeeeeeeeyyyyy!!!
 Akhirnya hari yang ditunggu-tunggu datang juga. J
Kami berangkat dari Tasikmalaya pada pukul 21.30 WIB kalau gak salah sih waktu itu adalah malam Jumat *ihmalemjumatserem yaelah engga lah. Kami melaju menggunakan kereta api Kahuripan selama 10 jam setengah. Rasa pegal menyerang tubuh karena kita duduk di tempat duduk yang lumayan sempit, lutut kita pun saling bersentuhan dengan lutut penumpang lain di depan kita dan kursi yang kita duduki pun kurang empuk. Yaelah yaiya fasilitasnya gitu orang kita bayarnya juga kereta api ekonomi, kan ada uang ada fasilitas. Wkwk
(saat menunggu kereta datang di stasiun Tasikmalaya, dari kiri aku, neng ayu, dan ninis)

Perjalanan Tasikmalaya-Kediri tidak terasa lama karena selama di perjalanan aku tidur dan sesekali berbincang dengan teman seperjalanan dan 3 orang yang duduk di depan kita. Aku tanya-tanya mau kemana mereka yang keliatannya masih muda kok naik kereta tanpa orang tuanya? (Kok serasa lebih tua wkwkwk) ternyata mereka adalah para pejuang ridha kiai eh maksudnya mereka adalah santri yang mau mondok di pesantren Lirboyo yang ada di Kabupaten Kediri, yah turunya sama dong jadi kakinya gak bisa selonjoran.wkwk mereka berasal dari Majalaya Bandung. Teringat waktu dulu masih mondok di pesantren Sukahideng ternyata perjuangan aku mesantren tak ada apa-apanya dengan perjuangan mereka yang belajar ngaji di tempat yang sangat jauh dari rumahnya. Huhuhuhu terharu semangat yak kalian adek-adek mondoknya mudah-mudahan jadi santri yang manfaat.
Oh iya before that aku di anterin sama keluarga besarku ke stasiun dan aku lihat barang bawaanku kayak orang yang mau pindahan selamanya, yaiyalah orang bawaanyan satu koper sedang, tas ransel lumayan besar penuh, tas ransel agak kecil penuh dengan makanan.. wkwk. Keluargaku hanya bisa nganterin sampe pintu masuk ke stasiunnya, kami bertiga (aku, Ninis, Neng Ayu) masuk setelah boarding pass dan di cek oleh petugas stasiun. Kami pun menunggu kedatangan kereta api untuk beberapa saat. Saat kereta api datang kami dengan rempongnya masuk ke gerbong 5 dan jrenjengjeng semua tempat menyimpan barang PENUH ya Allah ini gimana nasib barang bawaan kita? Dan akhirnya ada salah satu penumpang yang menyarankan untuk menyimpan koper dan teman-temannya di bawah tempat duduk. Alhamdulillah masalah pun teratasi.
Pukul 07.15 WIB kita tiba di stasiun Kediri sebenarnya keretanya agak telat 10 menitan tapi yah gapapa lah. Oh iya kita kan melewatkan waktu subuh di dalam kereta dan kita pun shalatnya di kereta jangan lupa ya temen-temen juga kalau di perjalanan harus tetap shalat walaupun keadaannya tidak memungkinkan untuk shalat seperti biasanya karena agama islam itu sangat mempermudah dalam beribadah para umatnya J. Sesampainya di stasiun kita keluar mencari mesjid untuk beristirahat sejenak dan makan bekal yang kami bawa. Kira-kira jam 08.00 WIB kita jalan kaki ke depan Hypermart untuk naik angkot, kita kira jaraknya dekat eh ternyata 10-25 menit jalan kaki. Sebenernya bisa pakai ojek atau becak tapi yah mending ajah jalan kaki kan lumayan save my money. Wkwk (irit dan pelit itu beda tipis).
Kira-kira satu jam kita di dalam angkot menuju pare dan sekitar pukul 09.20 WIB kita diturunkan di depan kosan G*H 2 dengan membayar ongkos Rp. 20.000 per orang. Setelah sebelumnya kita menghubungi pemilik kosan bahwa kita datang hari itu mba S*lvi pun telah stand by di kosan, setelah kami melunasi biaya kos satu bulan beliau meberikan kunci kamar kos dan menjelaskan beberapa aturan di kos G*H.

(tampak depan kamar kos kita, itu yang jendelanya 2 kamar kita)

       Setelah istirahat sejenak kita langsung beres-beres kamar dan merapihkan barang bawaan kedalam lemari yang disediakan. Setelah beres-beres kami membersihkan badan terlebih dahulu sebelum lanjut jalan-jalan sebentar melihat keadaan kampung inggris. Aku, Ninis, dan Neng Ayu pergi mencari lembaga kursus yang telah dipesan jauh-jauh hari, namun saat itu Neng Ayu belum daftar di lembaga manapun setelah melihat-lihat sekitar akhirnya memutuskan untuk mengambil les di lembaga kursus the Eag*e. Setelah proses pendaftaran dilakukan kita menyusuri jl. Anyelir untuk mencari tempat ngeprint karena Ninis belum print kwitansi online buat daftar ulang. Kita kesana jalan kaki loh hal yang tak biasa dilakukan saat masih di daerah asal dan ternyata jaraknya lumayan jauh dari tempat kosan kita, walaupun masih satu jalan tapi yah ujung banget tempat print nya. Kenepa kita jalan padahal kan ada sewa sepeda? Karena sepeda yang kita sewa belum dianterin sama pemilik kosnya.
Ternyata ada gangguan gitu saat konek ke internetnya jadi lama banget kita nunggunya dan setelah lama menunggu kwitansi pun tetap tidak bisa dicetak (kan ngeselin L). Tapi saat menunggu di tempat printnya ada tukang pentol pink yang nangkring di depan lembaga kursus BEC (tempat printnya depan BEC). Itu kali pertamanya kita beli jajanan paling penomenal di kampung inggris, sebenernya gak ada yang spesial dengan pentol kalo di daerah asalku Tasikmalaya dinamakan baso tusuk, pentol itu adalah irisan antara baso dan cilok. Terus kita beli minuman teh gitu harganya tau gak murah banget cuam Rp. 1.500 per cupnya. Di Tasik mana ada minuman murah kek gitu.
(Jajanan pertama disana pentol dan milktea)

            Akhirnya kita beristitahat sejenan di kamar kos dan ya Allah jalan segitu aja kok cape yah, keliatan banget deh jarang olahraganya.wkwk :D setelah shalat asar kitapun keluar lagi untuk menikmati waktu senja di kampung inggris, kita menemukan warnet di jl. Brawijaya (jalan utama di kampung inggris) akhirnya ninis ngeprit disana dan lancar, aman, terkendali karena jaringan internetnya gak ada masalah. Setelah selesai print kita langsung cusss mencari lokasi lembaga ELF*ST, setelah berbekal menanyai tukang warnet dimana lokasinya akhirnya ketemu. Yeyeye pas liat bangunannya WOOOOOWWW kayak sekolah-sekolah pada umumnya gak kayak lembaga les biasa dan terdiri dari 3 lantai dan lantai ke-4nya ada satu kelas dan masih ada satu kelas di atasnya.hehe
            Kesan pertama ngeliat bangunannya mudah-mudahan bisa betah dan nyaman belajar disana. Kita masuk ke depan kantor atau bisa dibilang resepsionisnya dan melihat pengumuman-pengumuman yang ada dan langsung memotretnya jika ada hal penting. Setelah selesai melihat-lihat kita pulang kembali ke kamar kos dan membeli air saat perjalanan pulang.
            Pengalaman hari pertama telah selesai karena dihentikan oleh waktu malam, wkwkwk kita langsung istirahat karena merasa sangat kelelahan seteha perjalanan panjang kemarin dan tenaga terus di porsir untuk jalan-jalan. Hasrat traveling kita sangat memuncak tapi tenaganya gak ada. Wkwkw
            Oh iya sebelum pulang ke kosan kita mampir ke warung untuk membeli nasi pustih (nasinya ajah) karena kita masih punya lauk pauk bekal dari rumah (baca penghematan). Waktu itu kita cuma beli nasi 2 bungkus untuk bertiga karena satu bungkusnya itu gede banget, nasi polos perbungkusnya itu Rp. 3000.
            Tunggu pengalaman selanjutnya yah!


No comments:

Post a Comment