06 Juli 2017
Yeeeeeeeeeyyyyy!!!
Akhirnya hari yang ditunggu-tunggu datang
juga. J
Kami
berangkat dari Tasikmalaya pada pukul 21.30 WIB kalau gak salah sih waktu itu
adalah malam Jumat *ihmalemjumatserem yaelah engga lah. Kami melaju menggunakan
kereta api Kahuripan selama 10 jam setengah. Rasa pegal menyerang tubuh karena
kita duduk di tempat duduk yang lumayan sempit, lutut kita pun saling
bersentuhan dengan lutut penumpang lain di depan kita dan kursi yang kita
duduki pun kurang empuk. Yaelah yaiya fasilitasnya gitu orang kita bayarnya
juga kereta api ekonomi, kan ada uang ada fasilitas. Wkwk
(saat menunggu kereta datang di
stasiun Tasikmalaya, dari kiri aku, neng ayu, dan ninis)
Perjalanan Tasikmalaya-Kediri tidak terasa lama karena selama di
perjalanan aku tidur dan sesekali berbincang dengan teman seperjalanan dan 3
orang yang duduk di depan kita. Aku tanya-tanya mau kemana mereka yang
keliatannya masih muda kok naik kereta tanpa orang tuanya? (Kok serasa lebih
tua wkwkwk) ternyata mereka adalah para pejuang ridha kiai eh maksudnya mereka
adalah santri yang mau mondok di pesantren Lirboyo yang ada di Kabupaten
Kediri, yah turunya sama dong jadi kakinya gak bisa selonjoran.wkwk mereka
berasal dari Majalaya Bandung. Teringat waktu dulu masih mondok di pesantren
Sukahideng ternyata perjuangan aku mesantren tak ada apa-apanya dengan
perjuangan mereka yang belajar ngaji di tempat yang sangat jauh dari rumahnya.
Huhuhuhu terharu semangat yak kalian adek-adek mondoknya mudah-mudahan jadi
santri yang manfaat.
Oh iya before that aku di anterin sama keluarga besarku ke stasiun
dan aku lihat barang bawaanku kayak orang yang mau pindahan selamanya, yaiyalah
orang bawaanyan satu koper sedang, tas ransel lumayan besar penuh, tas ransel
agak kecil penuh dengan makanan.. wkwk. Keluargaku hanya bisa nganterin sampe
pintu masuk ke stasiunnya, kami bertiga (aku, Ninis, Neng Ayu) masuk setelah
boarding pass dan di cek oleh petugas stasiun. Kami pun menunggu kedatangan
kereta api untuk beberapa saat. Saat kereta api datang kami dengan rempongnya
masuk ke gerbong 5 dan jrenjengjeng semua tempat menyimpan barang PENUH ya
Allah ini gimana nasib barang bawaan kita? Dan akhirnya ada salah satu
penumpang yang menyarankan untuk menyimpan koper dan teman-temannya di bawah
tempat duduk. Alhamdulillah masalah pun teratasi.
Pukul 07.15 WIB kita tiba di stasiun Kediri sebenarnya keretanya
agak telat 10 menitan tapi yah gapapa lah. Oh iya kita kan melewatkan waktu
subuh di dalam kereta dan kita pun shalatnya di kereta jangan lupa ya temen-temen
juga kalau di perjalanan harus tetap shalat walaupun keadaannya tidak
memungkinkan untuk shalat seperti biasanya karena agama islam itu sangat
mempermudah dalam beribadah para umatnya J. Sesampainya di stasiun kita keluar mencari mesjid untuk
beristirahat sejenak dan makan bekal yang kami bawa. Kira-kira jam 08.00 WIB
kita jalan kaki ke depan Hypermart untuk naik angkot, kita kira jaraknya dekat
eh ternyata 10-25 menit jalan kaki. Sebenernya bisa pakai ojek atau becak tapi
yah mending ajah jalan kaki kan lumayan save my money. Wkwk (irit dan
pelit itu beda tipis).
Kira-kira satu jam kita di dalam angkot menuju pare dan sekitar
pukul 09.20 WIB kita diturunkan di depan kosan G*H 2 dengan membayar ongkos Rp.
20.000 per orang. Setelah sebelumnya kita menghubungi pemilik kosan bahwa kita
datang hari itu mba S*lvi pun telah stand by di kosan, setelah kami melunasi
biaya kos satu bulan beliau meberikan kunci kamar kos dan menjelaskan beberapa
aturan di kos G*H.
(tampak depan kamar kos
kita, itu yang jendelanya 2 kamar kita)
Setelah istirahat sejenak kita langsung beres-beres kamar dan
merapihkan barang bawaan kedalam lemari yang disediakan. Setelah beres-beres
kami membersihkan badan terlebih dahulu sebelum lanjut jalan-jalan sebentar
melihat keadaan kampung inggris. Aku, Ninis, dan Neng Ayu pergi mencari lembaga
kursus yang telah dipesan jauh-jauh hari, namun saat itu Neng Ayu belum daftar
di lembaga manapun setelah melihat-lihat sekitar akhirnya memutuskan untuk
mengambil les di lembaga kursus the Eag*e. Setelah proses pendaftaran dilakukan
kita menyusuri jl. Anyelir untuk mencari tempat ngeprint karena Ninis belum
print kwitansi online buat daftar ulang. Kita kesana jalan kaki loh hal yang
tak biasa dilakukan saat masih di daerah asal dan ternyata jaraknya lumayan
jauh dari tempat kosan kita, walaupun masih satu jalan tapi yah ujung banget
tempat print nya. Kenepa kita jalan padahal kan ada sewa sepeda? Karena sepeda
yang kita sewa belum dianterin sama pemilik kosnya.
Ternyata ada gangguan gitu saat konek ke internetnya jadi lama
banget kita nunggunya dan setelah lama menunggu kwitansi pun tetap tidak bisa
dicetak (kan ngeselin L).
Tapi saat menunggu di tempat printnya ada tukang pentol pink yang nangkring di
depan lembaga kursus BEC (tempat printnya depan BEC). Itu kali pertamanya kita
beli jajanan paling penomenal di kampung inggris, sebenernya gak ada yang
spesial dengan pentol kalo di daerah asalku Tasikmalaya dinamakan baso tusuk, pentol
itu adalah irisan antara baso dan cilok. Terus kita beli minuman teh gitu
harganya tau gak murah banget cuam Rp. 1.500 per cupnya. Di Tasik mana ada
minuman murah kek gitu.
(Jajanan pertama disana pentol dan milktea)
Akhirnya kita
beristitahat sejenan di kamar kos dan ya Allah jalan segitu aja kok cape yah,
keliatan banget deh jarang olahraganya.wkwk :D setelah shalat asar kitapun
keluar lagi untuk menikmati waktu senja di kampung inggris, kita menemukan
warnet di jl. Brawijaya (jalan utama di kampung inggris) akhirnya ninis ngeprit
disana dan lancar, aman, terkendali karena jaringan internetnya gak ada
masalah. Setelah selesai print kita langsung cusss mencari lokasi lembaga
ELF*ST, setelah berbekal menanyai tukang warnet dimana lokasinya akhirnya
ketemu. Yeyeye pas liat bangunannya WOOOOOWWW kayak sekolah-sekolah pada
umumnya gak kayak lembaga les biasa dan terdiri dari 3 lantai dan lantai
ke-4nya ada satu kelas dan masih ada satu kelas di atasnya.hehe
Kesan pertama
ngeliat bangunannya mudah-mudahan bisa betah dan nyaman belajar disana. Kita
masuk ke depan kantor atau bisa dibilang resepsionisnya dan melihat
pengumuman-pengumuman yang ada dan langsung memotretnya jika ada hal penting.
Setelah selesai melihat-lihat kita pulang kembali ke kamar kos dan membeli air
saat perjalanan pulang.
Pengalaman hari
pertama telah selesai karena dihentikan oleh waktu malam, wkwkwk kita langsung
istirahat karena merasa sangat kelelahan seteha perjalanan panjang kemarin dan
tenaga terus di porsir untuk jalan-jalan. Hasrat traveling kita sangat memuncak
tapi tenaganya gak ada. Wkwkw
Oh iya sebelum
pulang ke kosan kita mampir ke warung untuk membeli nasi pustih (nasinya ajah)
karena kita masih punya lauk pauk bekal dari rumah (baca penghematan). Waktu
itu kita cuma beli nasi 2 bungkus untuk bertiga karena satu bungkusnya itu gede
banget, nasi polos perbungkusnya itu Rp. 3000.
Tunggu pengalaman
selanjutnya yah!
No comments:
Post a Comment