BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Mengingat kita sebagai manusia yang
mempunyai akal pikiran sebagai anugrah yang paling besar dari sang pencipta
tidak bisa lepas dari masalah-masalah yang selalu menghampiri dalam kehidupan
sehari-hari. Baik itu masalah yang tergolong besar maupun masalah yang
tergolong kecil.
Beberapa masalah yang muncul dalam
kehidupan sehari-hari diantaranya bagimana cara untuk mengukur suatu luas
tanah? bagaimana cara mengukur panjang suatu bangunan? bagaimana untuk
menentukan lamanya patokan waktu? dan bagaimana untuk ukuran berat suatu benda?
Misalnya panjang sebuah kebun ketika diukur
sama dengan 100 meter, meter disebut satuan dari besaran panjang. Massa beras
ketika diukur sama dengan 1 kilogram, kilogram disebut satuan dari besaran
massa. Lari seorang atlit dalam melintasi sebuah lapangan ketika diukur sama
dengan 30 sekon, sekon disebut satuan dari besaran waktu.
Dimasyarakat kita terkadang memiliki ukuran satuan-satuan
yang tidak standar atau tidak baku, dan salah satu penyebabnya adalah
berbedanya daerah tempat tinggal. Misalnya satuan panjang dipilih dengan depa
atau jengkal, satuan tersebut tidak baku karena tidak
mempunyai ukuran yang sama untuk orang yang berbeda. Satu jengkal orang
dewasa lain dengan satu jengkal anak-anak. Itulah sebabnya jengkal
dan depa tidak dijadikan sebagai satuan yang standar dalam
pengukuran fisika. Dan juga dalam pengukuran ketinggian suatu benda atau
mengukur tinggi badan di beberapa belahan duniapun sering menggunakan istilah
yang berbeda, ada yang menggunakan inchi, meter, foot, dan lain-lain. Dalam mengukur massa suatu bendapun terkadang
memiliki perbedaan, misalnya . Dan diberbagai daerah dalam penggunaan waktu juga
berbeda-beda, misalnya di daerah sunda penyebutan waktu menggunakan kata tumorek,
janari leutik, janari gede, balebat, sareupna,dan lain-lain.
Oleh karena alasan-alasan itulah para
ilmuan mengadakan penelitian besar-besaran yaitu General Conference on Weights and
Measures of the International Academy of Science pada tahun 1960. Dalam
sistem satuan ini, terdapat tujuh besaran yang disebut sebagai besaran
pokok. Dan dalam pembahasan ini kami hanya menjelaskan “Triple Swiety
Besaran Pokok Satuan Panjang, Massa, dan
Waktu serta Etnomatematika Budaya Sunda”.
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang masalah di atas, penulis dapat merumuskan masalah sebagai
berikut :
1. Apakah besaran itu (ontology)?
2. Bagaimanakah besaran itu (epistimologi)?
3. Untuk apa manfaat besaran
itu (aksiology)?
C.
Pembatasan Masalah
Dengan
beberapa pertimbangan dan keterbatasan yang
ada, dalam hal ini penulis membatasi bahwa pengkajian materi besaran
hanya pada waktu, panjang, dan berat saja.
D.
Tujuan
1.
Untuk
mengetahui apa besaran itu (ontology)
2.
Untuk
mengetahui bagaimana besaran itu (epistimology)
3.
Untuk
mengetahui untuk apa manfaat besaran itu (aksiology)
E.
Manfaat
1.
Dapat
mengetahui apa besaran itu (ontology)
2.
Dapat
mengetahui bagaimana besaran itu (epistimology)
3.
Dapat
mengetahui untuk apa manfaat besaran itu (aksiologi)
BAB II
PEMBAHASAN
1.
Ontology
Besaran adalah segala sesuatu yang dapat diukur atau
dihitung, dinyatakan dengan angka dan mempunyai satuan. Bila ada satu saja dari syarat tersebut diatas tidak
dipenuhi maka sesuatu itu tidak dapat dikatakan sebagai besaran.
Dari pengertian ini dapat diartikan bahwa
sesuatu itu dapat dikatakan sebagai besaran harus mempunyai 3 syarat yaitu :
1. Dapat diukur atau dihitung
2. Dapat dinyatakan dengan angka-angka atau
mempunyai nilai
3. Mempunyai satuan
Satuan adalah sesuatu yang digunakan untuk menyatakan ukuran
besaran. Pengertian satuan lainnya adalah sesuatu yang digunakan untuk
membandingkan ukuran suatu besaran. Satuan
didefinisikan sebagai pembanding dalam suatu pengukuran besaran. Setiap besaran
mempunyai satuan masing-masing, tidak mungkin dalam 2 besaran yang berbeda
mempunyai satuan yang sama.
Syarat yang harus dimiliki suatu satuan agar bisa menjadi
satuan standar, diantaranya sebagai berikut:
1. Nilai satuan harus tetap, baik dalam cuaca
panas atau dingin, bagi orang dewasa maupun bagi anak-anak, dan terhadap
perubahan-perubahan lingkungan lainnya.
Contoh: jengkal tidak bisa dijadikan satuan baku karena berbeda-beda
untuk masing-masing orang, sementara meter berlaku sama baik untuk orang
dewasa mapun anak-anak. Oleh karena itu, meter bisa digunakan sebagai
satuan standar.
2. Mudah diperoleh kembali (mudah ditiru),
sehingga orang lain yang ingin menggunakan satuan tersebut dalam
pengukurannya bisa memperolehnya tanpa banyak kesulitan. Satuan massa
yaitu kilogram, mudah diperoleh kembali dengan membandingkannya. Dengan
demikian, kilogram dapat digunakan sebagai satuan standar. Dapat kita
bayangkan, betapa repotnya jika suatu satuan sulit dibuat tiruannya
sehingga di dunia hanya ada satu-satunya satuan standar tersebut. Orang
lain yang ingin mengukur besaran yang bersangkutan harus menggunakan
satu-satunya satuan standar tersebut untuk memperoleh hasil yang akurat.
3. Satuan harus diterima secara internasional.
Ini berkaitan dengan kepentingan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan
deterimanya suatu satuan sebagai satuan internasional maka ilmuwan dari
satu negara dapat dengan mudah memahami hasil pengukuran dari ilmuwan
negara lain.
Sistem satuan yang paling banyak digunakan di seluruh dunia, yang
berlaku secara interasional adalah sistem satuan SI, kependekan dari
bahasa Prancis Systeme International d’Unites.
Satuan didefinisikan sebagai pembanding dalam
suatu pengukuran besaran. Atau bisa juga sebagai sesuatu yang digunakan untuk
menyatakan suatu besaran. Setiap besaran mempunyai satuan masing-masing, tidak
mungkin dalam 2 besaran yang berbeda mempunyai satuan yang sama. Apabila ada
dua besaran berbeda kemudian mempunyai satuan sama maka besaran itu pada
hakekatnya adalah sama. Sebagai contoh gaya (F) mempunyai satuan Newton dan
Berat (w) mempunyai satuan Newton. Besaran ini kelihatannya berbeda tetapi
sesungguhnya besaran ini sama yaitu besran turunan gaya.
Satuan dan besaran memang tidak bisa dipisahkan
karena besaran harus mempunyai satuan agar besaran tersebut dapat dengan mudah
dihitung. Satuan dibagi menjadi 2, yaitu satuan baku dan satuan yang tidak
baku.
Sistem ini diusulkan pada General Conference on Weights and Measures
of the International Academy of Science pada tahun 1960. Dalam sistem
satuan ini, terdapat tujuh besaran yang disebut sebagai besaran pokok.
Panjang, Massa, Waktu, Suhu, Kuat arus, Intensitas cahaya dan Jumlah Zat.
Besaran pokok adalah besaran yang satuannya telah
ditetapkan terlebih dahulu dan tidak diturunkan dari besaran lain. Dalam Sistem
Internasional (SI) ada 7 besaran pokok yang mempunyai satuan dan 2 besaran pokok
yang tidak mempunyai satuan
Waktu menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1997) adalah seluruh
rangkaian saat ketika proses, perbuatan atau keadaan berada atau berlangsung.
Dalam hal ini, skala waktu merupakan interval antara dua buah keadaan/kejadian,
atau bisa merupakan lama berlangsungnya suatu kejadian. Tiap masyarakat memilki
pandangan yang relatif berbeda tentang waktu yang mereka jalani. Sebagai
contoh: masyarakat Barat melihat waktu sebagai sebuah garis lurus (linier).
Konsep garis lurus tentang waktu diikuti dengan terbentuknya konsep tentang
urutan kejadian. Dengan kata lain sejarah manusia dilihat sebagai sebuah proses
perjalanan dalam sebuah garis waktu sejak zaman dulu, zaman sekarang dan zaman
yang akan datang. Berbeda dengan masyarakat Barat, masysrakat Hindu melihat
waktu sebagai sebuah siklus yang terus berulang tanpa akhir. Dan second adalah
satuan standart Internasional dari waktu.
Berat adalah besar gaya yang dialami benda
akibat medan gravitasi dan satuan berat adalah Newton. Untuk lebih singkatnya,
massa tidak akan berubah-ubah dimana pun tempatnya sedangkan berat akan selalu
berubah-ubah sesuai dengan tempat (posisi) akibat medan gravitasi yang
mempengaruhinya.
Massa adalah sifat fisika dari suatu benda, yang secara umum dapat
digunakan untuk mengukur banyaknya materi yang terdapat dalam suatu benda.
Massa merupakan konsep utama dalam mekanika klasik dan subyek lain yang
berhubungan. Dan Kilogram (kg), adalah satuan unit SI (Standart Internasional) untuk massa.
Panjang adalah dimensi suatu benda yang menyatakan jarak antar ujung.
Panjang dapat dibagi menjadi tinggi, yaitu jarak vertikal, serta lebar, yaitu
jarak dari satu sisi ke sisi yang lain, diukur pada sudut tegak lurus terhadap
panjang benda. Dalam ilmu fisika dan teknik, kata “panjang” biasanya digunakan
secara sinonim dengan “jarak”, dengan simbol “l” atau “L” (singkatan dari
bahasa Inggris length).
Sedangkan meter satuan standart internasional nya untuk besaran panjang.
BESARAN
|
SATUAN STANDART INTERNASIONAL
|
DEFINISI DULU
|
DEFINISI SEKARANG
|
PANJANG
|
METER (m)
|
1 meter adalah 1 ⁄ 10,000,000 dari
jarak garis khatulistiwa ke kutub utara, diukur melewati meridian Paris.
|
1 meter panjang jalur yang dilewati cahaya
pada hampa udara selama 1/299,792,458 detik
|
WAKTU
|
SEKON (s)
|
1 detik adalah 1/86400 hari. Satu hari dibagi
menjadi 24 jam, setiap jam dibagi menjadi 60 menit, setiap menit dibagi 60
detik. Maka, satu detik adalah 1/86400 hari.
|
1 detik adalah waktu yang diperlukan oleh
atom cesium-133 untuk melakukan getaran sebanyak 9.192.631.770 kali periode
getaran radiasinya dalam transisi antara dua tingkat energi di tingkat energi
dasarnya.
|
MASSA
|
KILOGRAM (Kg)
|
Massa air
pada 4 derajat celcius yang menempati 1 desimeter kubik
|
1 kilogram adalah massa sesuai suatu
prototype (silinder platina iridium) yang disimpan di Poids et Mesures di
Sevres, Perancis.
|
2.
Epistimologi
1.
Panjang
Panjang adalah jarak
dalam suatu ruang. Perlihatkanlah lengan anda dan bentangkanlah jari anda, maka
jarak antara siku dan ujung jari terjauh anda dikenal sebagai satu cubit, inilah
cara yang dilakukan selama kurang lebih 4000 tahun lalu di Mesir dan
Mesopotamia. Satu cubit diambil sebagai satuan panjang. Piramida besar masa
lalu dibangun dengan berdasarkan satuan cubit. Tetapi sangat sukar jika harus
menggunakan satuan cubit, karena satu cubit setiap orang berbeda-beda.
Sekarang orang
menggunakan meter sebagai satuan SI. Semula satu meter ditetapkan
sebagi jarak antara dua goresan pada meter standar sehingga jarak dari kutub utara
ke khatulistiwa melalui paris adalah 10 juta meter. Meter standar adalah sebuah
batang yang terbuat dari campuran platina-iridium. Meter standar sulit dibuat
ulang. Oleh karena itu, dibuat turunan-turunannya dengan proses yang sangat
teliti.
Adapun kendala dalam
penggunaan meter standar sebagai standar primer untuk panjang. Pertama, meter
standar mudah rusak dan jika rusak batang itu sukar dibuat ulang. Kedua,
ketelitian pengukuran tidak lagi memadai untuk ilmu pengetahuan dan teknologi
modern.
Untuk mengatasi
kendala-kendala tersebut, pada pertemuan ke 11 Konferensi Umum Timbangan dan
Ukuran tahun 1960, ditetapkan suatu standar atomic untuk panjang. Pilihan jatuh
kepada gelombang cahaya yang dipancarkan oleh gas kripton-86 (simbol Kr-86).
Satu meter didefisinikan sama dengan 1 650 761,73 kali panjang gelombang sinar
jingga yang dipancarkan oleh atom-atom gas kripton-86 didalam ruang hampa pada
suatu loncatan listrik (CGPM ke-11, 1960). Meter yang di ‘atom’ kan ini sama
panjang dengan meter standar. Meter ini mudah dibuat dengan ketelitian yang
tinggi.
CGPM adalah singkatan
dari Conference Generale des Poids et Measuresㅡ Konferensi Umum
Timbangan dan Ukuran, yaitu suatu badan yang bernaung dibawah Organisasi
Internasional Timbangan dan Ukuran (OIPMㅡOrganisation Internationale des Poids et Measures). Tugas badan ini, yaitu
mengadakan konferensi sedikitnya satu kali dalam enam tahun dan mengesahkan
ketentuan baru dalam bidang metrologi dasar.
Definisi baru satuan
meter ; sejak lama sudah diketahui bahwa laju cahaya dalam vakum adalam
tetapan c dengan nilai 299 792 458 m/s, dengan ketelitian sama
dengan ketelitian c, yaitu 4 :109 (lebih teliti
daripada menggunakan loncatan listrik oleh atom-atom Kr-86 dengan ketelitian 1
: 108) karena alasan inilah ahli metrology sepakat untuk membuang
definisi yang berhubungan dengan pancaran atom kripton dan menggantikannya
dengan meter yang berhubungan dengan tetapanc dan sekon.
Dimulai dari besaran panjang, berawal dari eksperimen
ilmuwan-ilmuwan di Eropa sebelum ditemukannya satuan besaran panjang yang
disepakati secara internasional. Negara-nagara di Eropa memiliki pandangan yang
berbeda-beda contohnya Iggris menggunakan satuan yard, dan Prancis menggunakan
satuan meter. Satuan meter dalam versi Prancis ini didefinisikan sebagai
sepersepuluh jarak antara equator ke kutub utara.
Standar itu mulai diakan pembaharuan-pembaharuan untuk
mendapatkan kesepakatan secara Internasional. Pada tahun 1960-1970, 1 meter
didefinisikan sebagai 1.650.763,73 panjang gelombang dari sinar orange-merah
yang dipancarkan oleh isotop kryptone-86, fisikawan eropa saat ini terlihat
sangat bersemangat dalam menentukan besaran meter ini, namun ukuran ini
diperbaharui lagi hingga sekarang yaitu pada Oktober 1983 hingga sekarang yang
menyebutkan bahwa 1 meter (m) didefinisikan sebagai jarak
yang ditempuh oleh cahaya di dalam ruang hampa selama 1/299.792.458 detik.
Meter berasal dari
bahasa Yunani yaitu metron yang berarti ukuran Meter pada awalnya ditetapkan oleh Akademi Sains
Prancis sebagai 1/10.000.000 jarak sepanjang bumi dan kutub utara hingga
Khatulistiwa melalui Meridian Paris pada tahun 1791, dan pada tahun 1795
perancis menggunakan meter sebagai jarak resmi untuk panjang. Ketidakpastian
dalam mengukur jarak tersebut menyebabkan biro berat dan ukuran Internasional
menetapkan satu meter adalah jarak antara dua garis pada batang
platinum-iridium yang disimpan di Sevres Perancis tahun 1889.
Pada tahun 1960 hingga 1970, ketika laser di
perkenalkan Konferensi umum tentang berat dan ukuran ke-11 mengganti definisi
meter sebagai 1.650.763,63 kali panjang gelombang spektrum cahaya oranye-merah
atom krypton-86 dalam sebuah ruangan vakum. Pada tahun 1983, BIPM menentukan
meter sebagai jarak yang dilalui cahay melalui vakum pada 1/299.792.458 detik
kecepatan cahaya ditetapkan sebesar 299.792.458 meter per detik. Oleh karena
itu kecepatan cahaya dalam vakum dimana saja adalah sama. Devinisi ini adalah
lebih universal dibandingkan jarak ukur lilit bumi atau panjang batang logam
tertentu.
Pada tahun 1120 raja Inggris yaitu Henry 1 secara pribadi menggunakan
hitung dan jempolnya untuk menetapkan standar satuan panjang, kemudian
memutuskan bahwa standar panjang di negara itu akan diberi nama yard (3 kaki)
dan akan sama dengan jarak dari ujung hidung ke ujung lengan.
Mil (Mile) adalah Konsep dasar dari satuan mil berasal dari
zaman Romawi. Orang romawi menggunakan satuan jarak yang disebut mille passum,
yang berarti “seribu langkah”. Satu langkah disamakan dengan lima kaki orang
romawi–yang mempunyai ukuran kaki yang lebih pendek dari orang modern–sehingga
satu mil sama dengan 5.000 kaki romawi, atau kasarnya 4.850 kaki modern.
Jika mil berasal dari 5.000 kaki romawi,
mengapa akhirnya satu mil ditentukan menjadi 5.280 kaki?? Jawabannya
berhubungan dengan satuan lain, yaitu furlong. Furlong adalah jarak alur
yang ditempuh sapi ketika membajak ladang sebelum istirahat. Pada tahun 1592,
parlemen menetapkan satu mil itu sama dengan delapan furlong. Karena furlong
adalah 660 kaki, kita mendapat hasil: ada 5.280 kaki dalam satu mil.
Mil Laut (Nautical Mile) Jadi, jika mil berasal dari Romawi dan
terpengaruh oleh sapi pembajak, dari manakah asal mil laut? Setiap mil laut
sebenarnya satu menit busur pada garis meridian yang mengelilingi bumi. Garis
meridian yang mengelilingi bumi terbagi menjadi 360 derajat, dan setiap derajat
berisi 60 menit busur. Setiap menit dari busur adalah 1/21.600 dari panjang
seluruh bumi. Sehingga setelah dihitung, satu mil laut adalah 6.076 kaki.
Amerika Serikat adalah satu dari tiga negara yang tidak
mengadopsi sistem metrik internasional. Dua negara lainnya adalah Liberia dan
Myanmar. Feet, yards, inches, miles, gallons, dan ounces adalah
beberapa satuan yang digunakan oleh Amerika. Bagi beberapa orang, untuk
mengkonversikan dari satuan satu ke yang lain membutuhkan waktu, mereka mungkin
menggunakan converter online, atau juga software yang
dirancang khusus untuk perhitungan tersebut. Amerika Serikat adalah negara
“demokrasi teladan” dan standar ekonomi bagi kebanyakan negara. Jika Bahasa
Inggris telah mencatatkan diri sebagai bahasa yang paling banyak digunakan di
berbagai aspek, misalnya teknologi komputer, namun satu hal yang orang-orang
tidak mau mengadopsinya: sistem ukur mereka.
Tentu saja,
Amerika bukan
satu-satunya negara yang “setia” kepada sistem kuno, beberapa negara masih
menggunakan kaki (feet), dan mil, namun mereka secara resmi telah menggunakan
Sistem Internasional. Sejak tahun 1960an, Sistem Satuan Internasional (SI)
telah diakui secara internasional sebagai sistem metrik standar.
2. Massa
Orang awam
sering menyamakan massa dengan berat. Dalam fisika kedua istilah itu berbeda.
Massa berkaitan dengan jumlah zat (materi) yang dikandung suatu benda.
Sedangkan berat adalah gaya berarah ke pusat bumi yang dikerjakan oleh bumi
pada suatu benda. Oleh karena itu, massa tetap tidak bergantung pada lokasi
benda, sedangkan berat bergantung pada lokasi benda.
Dalam SI satuan
massa adalah kilogram (Kg). satu kilogram adalah massa sebuah kilogram standar
(sebuah silinder terbuat dari platina-iridium), yang disimpan di lembaga
Timbangan dan Ukuran Internasional (CGPM ke-1 1899).
Untuk
menentukan massa sebuah atom, ilmuwan menetapkan standar massa kedua, yaitu
berdasarkan massa atom karbon-12. Berdasarkan persetujuan internasional,
ditetapkan bahwa massa sebuah atom karbon-12 sama dengan 12u (u adalah lambing
untuk atomic mass unit).
1 u =
1,6605402 x 10-17 Kg
Dalam
menentukan massa sebuah atom, ilmuwan menggunakan spektrometer massa,
yang didesain pertama kali oleh Francis Williampada tahun 1919.
Dalam spektrometer massa, kita menentukan perbandingan massa terhadap muatan (m/q) dari
ion yang muatannya diketahui dengan mengukur jari-jari orbit melingkar ion
tersebut dalam medan magnetik seragam.
Dengan
spektrometer massa pertama saja, perbedaan massa dapat diukur hingga ketelitian
1 bagian dalam 10 000.
Besaran
massa yang dikenal dengan simbol m, para peneliti berusaha keras untuk
menentukan besaran massa ini agar satuannya bisa disepakati dan digunakan
secara internasional. Satuan massa yang kita kenal saat ini adalah kilogram
(kg) yang digunakan secara internasional, namun para ahli mempunyai definisi
tersendiri tentang 1 kilogram. Pada tahun 1887 para ilmuwan membuat kesepakatan
yaitu 1 kilogram didefinisikan dari massa sebuah silinder campuran
platinum-iridium yang saat ini disimpan di International Bureau of
Weights and Measures yang berada di Sèvres, Prancis.
Kesepakatan
ini tidak berubah hingga sekarang. Duplikat dari silinder tersebut dapat kita
jumpai di National Instutue of Standards and Technologi (NIST) di Gaithersburg,
Mayland.
Pada 1799, kilogram didefinisikan sebagai massa air pada 4
derajat celcius yang menempati 1 desimeter kubik. Namun kemudian ditemukan
bahwa volume air yang diukur ternyata 1,000028 desimeter kubik, sehingga
standar ini ditinggalkan pada 1889.
Kilogram didefinisikan oleh sebuah benda silinder yang terbuat dari
lempeng platina dan 10% indium pada ruang hampa di dekat paris.
Kilogram merupakam satu-satunya standar yang tidak bisa dipindahka.
Tiruan-tiruannya telah dibuat dengan ketelitian mencapai 1/108part,
namun metalurgi abad 19 belum baik, sehingga ketidak murnian pada logam
menyebabkan kesalahan sekitar 0,5 part per billion setiap tahunnya.
Sekarang standard ini didefiniskan sebuah
silinder logam platinum-iridium alloy (platinum 90%, iridium 10%) dan tentu
saja masih disimpan di Internasional Bureau of Weights and Measure dekat Paris.
Silinder ini kemudian diduplikasi untuk dikirim ke laboratorium standarisasi di
beberapa negara untuk dibuat penentuan massa benda dengan duplikasi tersebut.
(Hmm, aku teringat dengan timbangan tradisional di Indonesia).Duplikasi kg
salah satunya disimpan di AS di dalam kubah di NIST. Standart ini dipindahkan
minimal sekali setahun untuk mengecek duplikasi-duplikasi kg lainnya. Sejak
1889, Standart duplikasi ini dibawa ke Perancis untuk membandingkan kembali
dengan standar yang asli.
Kesetaraan kilogram telah ditentukan yaitu 1kg= 1000 gram. Besar 1 gram itu sendiri merupakan massa 1cubic centrimeter (cc) air pada temperatur 4 derajat C. Seperti halnya panjang tadi, definisi kg juga mengalami kesalahan yaitu 1 kg= 1000 cc pada kerapatan maksimum di temperatur 4oC yang sebernarnya bernilai 1000,028 cc. Standar 1 pound yang didefinisikan sebuah massa benda yang sebanding dengan 0,4536 kg. Perlu dicatat pula, ada beberapa satuan massa yang mungkin kita sangat akrab yaitu ons (ounce). Dulu saat aku masih kecil (mungkin waktu SD) aku diajarkan bahwa 1 ons=100gram tapi sebenarnya itu salah. Nilai 1 ons=28,35 gram. Standard ini sudah lama tapi membuat benda yang setara dengan 1 ons ya cukup susah juga.
Saya bahas standar massa kedua yaitu satuan massa atom (u). Hal ini dilakukan untuk membandingkan massa atom yang sangat kecil ( jika kamu tahu notasi orde massa atom -24).Disesuaikan denga persetujuan Internasional, standart massa kedua adalah atom Carbon-12 yaitu massa dari 12 satuan massa atom (u) dengan kesetaraan 1 u= 1,6605402x10-27 kg dengan ketidakpastian berkisar 10 pada dua tempat desimal terakhir. Penentuan ini distandarisasi dengan eksperimen dengan ketelitian yang wajar. (Mungkin untuk referensi, bisa membaca eksperimen Gay Lussac dan hipotesa Avogadro). Hanya saja, standart massa ini masih belum umum, sehingga diperlukan penelitian.
Kesetaraan kilogram telah ditentukan yaitu 1kg= 1000 gram. Besar 1 gram itu sendiri merupakan massa 1cubic centrimeter (cc) air pada temperatur 4 derajat C. Seperti halnya panjang tadi, definisi kg juga mengalami kesalahan yaitu 1 kg= 1000 cc pada kerapatan maksimum di temperatur 4oC yang sebernarnya bernilai 1000,028 cc. Standar 1 pound yang didefinisikan sebuah massa benda yang sebanding dengan 0,4536 kg. Perlu dicatat pula, ada beberapa satuan massa yang mungkin kita sangat akrab yaitu ons (ounce). Dulu saat aku masih kecil (mungkin waktu SD) aku diajarkan bahwa 1 ons=100gram tapi sebenarnya itu salah. Nilai 1 ons=28,35 gram. Standard ini sudah lama tapi membuat benda yang setara dengan 1 ons ya cukup susah juga.
Saya bahas standar massa kedua yaitu satuan massa atom (u). Hal ini dilakukan untuk membandingkan massa atom yang sangat kecil ( jika kamu tahu notasi orde massa atom -24).Disesuaikan denga persetujuan Internasional, standart massa kedua adalah atom Carbon-12 yaitu massa dari 12 satuan massa atom (u) dengan kesetaraan 1 u= 1,6605402x10-27 kg dengan ketidakpastian berkisar 10 pada dua tempat desimal terakhir. Penentuan ini distandarisasi dengan eksperimen dengan ketelitian yang wajar. (Mungkin untuk referensi, bisa membaca eksperimen Gay Lussac dan hipotesa Avogadro). Hanya saja, standart massa ini masih belum umum, sehingga diperlukan penelitian.
Gram (bahasa Greek/Latin: grámma),
dengan simbol g, ialah unit jisim. Pada asalnya ditakrifkan sebagai "berat mutlak untuk air
tulen yang sama dengan kuasa tiga satu perseratus meter pada suhu aismencair" [1] (kemudiannya
4 °C), satu gram kini ditakrifkan sebagai satu perseribu kilogram, unit asas SI, atau 1×10−3 kg yang pada dirinya ditakrifkan sebagai sama dengan jisim sebuah
prototaip fizikal yang dikekalkan oleh Biro
Timbang dan Ukur Antarabangsa.
Gram ialah unit asas untuk jisim dalam sistem metrik Perancis yang asal, serta juga untuk Sistem unit sentimeter-gram-saat (CGS). Perkataan "gram" berasal daripada perkatan Latin Akhir, gramma,
yang membawa pengertian berat kecil.
Ton adalah
satuan yang digunakan dalam berbagai hal, umumnya sebagai satuan massa, yang
nilainya sama dengan 1000 Kilogram (kg). Satuan ini juga digunakan dalam
berbagai bidang yang lain dalam ilmu fisika.
Dari
|
ke
|
|||||||||
Ton
|
Kuintal
|
Kilogram
|
Pon
|
Ons
|
Dekagram
|
Gram
|
Desigram
|
Sentigram
|
Miligram
|
|
10
|
1000
|
221
|
3536
|
10000
|
100000
|
1000000
|
10000000
|
100000000
|
||
100
|
2.21
|
353.6
|
1000
|
10000
|
100000
|
1000000
|
10000000
|
|||
2.21
|
35.36
|
100
|
1000
|
10000
|
100000
|
1000000
|
||||
16
|
45.31
|
453.1
|
4531
|
45310
|
453100
|
|||||
2.832
|
28.32
|
283.2
|
2832
|
28320
|
||||||
10
|
100
|
1000
|
10000
|
|||||||
10
|
100
|
1000
|
||||||||
10
|
100
|
|||||||||
10
|
||||||||||
Pon (Pound) Seperti satuan yang lain, pound berhubungan
dengan budaya Romawi. Satuan ini diturunkan dari satuan romawi yang disebut
libra. Hal ini yang menjadikan “lb” sebagai singkatan dari pound, dan kata
“pound” itu sendiri berasal dari bahasa Latin “pondo” yang berarti
“berat/bobot”. Ukuran berat pound yang digunakan sekarang telah digunakan sejak
abad ke-14, ketika pedagang Inggris menggunakan pengukuran untuk menjual
barangnya berdasarkan berat daripada volume. Mereka menentukan satuan ini sama
dengan 7.000 grain (gr), dan kemudian membagi 7.000 grain (1 pound) menjadi 16
ounce.
Dalam
budaya sunda..............
1.
Alat Ukur
Simbolik untuk Mengukur Volume
Masyarakat Sunda dalam kesehariannya
sudah mempunyai beberapa patokan untuk mengukur volume suatu benda, biasanya
banyak menggunakan alat bantu kaleng, cangkir, dolak, dan anggota badan yang
banyak digunakan meliputi tangan, yaitu keupeul,dll sebagai alat bantu mengukur
volume benda yang akan diukurnya. Beberapa contoh hal tersebut dijelaskan
sebagai berikut:
a. Kulak,
menggambarkan 1 kulak benda berbentuk
selinder, digunakan untuk menghitung volume benda yang tidak bisa dihitung
satuan, 1 kulak setara dengan 1 liter.
b. Dolak,
menggambarkan 1 dolak truk atau tempat muatan truk kecil, digunakan untuk
mengukur volume setumpuk pasir, 1 dolak setara dengan 1 kubik.
c. Bakul,
menggambarkan 1 bakul benda yang tidak bisa diukur satuan, digunakan untuk mengukur volume sejumlah padi, 1 bakul setara dengan 10 cm3.
d. Gantang,
menggambarkan 1 kulak benda berbentuk selinder, digunakan untuk menghitung
volume benda yang tidak bisa dihitung satuan, 1 gantang setara dengan 10 liter.
e. Cangkir,
digunakan untuk mengukur volume beras, atau benda lain yang biasa dijual,
ukuran 6 cangkir setara dengan 1 liter
f. Keupeul,
menggambarkan genggaman tangan seseorang, digunakan untuk mengukur volume benda
yang hanya bisa digenggam tangan, 1 keupeul setara dengan 3 cm3.
2.
Alat Ukur
Simbolik untuk Mengukur Kelompok
Masyarakat
Sunda dalam kesehariannya sudah mempunyai beberapa patokan untuk mengukur
kelompok benda, biasanya benda yang dikelompokkan adalah berupa sayuran, padi,
atau daun-daunan, biasanya benda dikelompokkan dengan cara diikat dengan aturan
tertentu, lalu dijual per kelompok. Beberapa contoh hal tersebut dijelaskan
sebagai berikut:
a. Kompet,
menggambarkan 1 ikatan besar, biasanya digunakan untuk mengelompokkan benda
yang berbentuk daun digulung dan diikat, 1 kompet setara dengan sepuluh lembar.
b. Beungkeut,
menggambarkan 1 ikatan kecil, digunakan untuk mengelompokan benda, biasanya
sayur untuk mempermudah perhitungan, 1 beungkeut setara dengan sepuluh sampai
duapuluh biji.
c. Eundan,
menggambarkan ukuran segengam tangan, digunakan untuk memilah dan mengikat padi
setelah dipanen agar mudah kering dan kuat, 1 eundan setara dengan satu genggam
tangan .
d. Dugel,
menggambarkan ukuran tiga genggam tangan, atau tiga eundan, digunakan untuk memilah
dan mengikat padi setelah dipanen agar mudah kering dan awet disimpan.
e. Geugeus,
menggambarkan ukuran dua genggam tangan, atau dua eundan,digunakan untuk
memilah dan mengikat padi setelah dipanen agar mudah kering dan awet disimpan.
f. Manggar/turuy,
menggambarkan satu tangkai kelompok yang sama, digunakan untuk melihat kelompok
buah-buahan, 1 manggar setara dengan 10 sampai 15 buah.
g. Dapur,
menggambarkan tanaman yang berasal dari kelompok yang sama, biasanya untuk
tanaman yang tinggi, besar dan banyak, 1 dapur setara dengan 30 sampai 50
tangkai.
h. Pincuk/bungkus,
menggambarkan kemasan makanan biasanya menggunakan daun sebagai pembungkus dan
seumat, digunakan untuk membungkus makanan.
i.
Sagunduk,
digunakan untuk membandingkan kelompok atau gundukan benda, dengan gundukan
lainnya, untuk memudahkan pembagian. Misal membagi hasil tangkapan ikan kecil
yang susah dihitung satuan, hasil panen dll.
3.
Waktu
Lebih dari 3000
tahun yang lalu Bangsa Mesir membagi siang dan malam hari atas 12 jam yang sama.
Aritmatika bangsa Babilonia memiliki bilangan dasar 60. Ini kemungkinan yang
menyebabkan ketika jam mekanik berhasil dibuat pada abad ke-14, 1 jam dibagi
lagi atas 60 menit. Kemudian, ketika jam mekanik bisa mengukur selang waktu
yang lebih singkat, 1 menit dibagi lagi atas 60 detik. Dan satuan dari waktu
adalah sekon atau detik.
Satu sekon
adalah selang waktu yang diperlukan oleh atom sesium-133untuk melakukan getaran sebanyak 9 192
631 770 kali dalam transisiantara dua
tingkat energi di tingkat energi dasarnya (CGPM ke-13; 1967)
Waktu atau masa adalah besaran yang selalu ada dalam
setiap fenomena, karena disetiap waktu dan dimensi terjadi berbagai fenomena
yang menarik untuk bisa diteliti. Sebelum tahun 1960, satuan waktu yang telah
disepakati oleh ilmuwan secara internasional menggunakan turunan dari hari
berdasarkan perhitungan matahari. Satuan waktu yang telah disepakati secara
internasional sampai saat ini adalah detik atau sekon. Satu detik saat itu
didefinisikan sebagai hasil dari (1/60)(1/60)(1/24) hari matahari (solar day).
Namun tahun 1967, standar itu mengalami revisi setelah ditemukan suatu
perangkat secara presisi sehingga dapaat didefinisikan 1 detik standar. Pada
tahun tersebut para ilmuwan menyepakati bahwa 1 detik didefinisikan
sebagai waktu yang diperlukan isotop jam atom cesium-133 atom untuk
bergetar sebanyak 9.192.631.770 kali.
Dulu
ketika sistem metrik diusulkan pada tahun 1792, didefinisi ulang bahwa 1 hari
terdiri dari 10 jam. Ide ini masih belum sesuai. Pembuat arloji pada jaman itu,
memberikan lempeng kecil yang menjaga waktu konvensional yaitu 12 jam. Permasalahannya
adalah apakah kedua jam dalam satu arloji menunjukkan waktu yang sama ?
Para ilmuwan memperoleh bahwa hari matahari kurang dari 0,001 detik setiap satu abad maka didefinisi ulang pada tahun 1900 yaitu definis standart waktu adalah 1/86400 hari matahari, yang menunjukkan bahwa 1 hari terdiri dari 24 jam, 1 jam terdiri dari 60 menit dan satu menit terdiri 60 detik. Sebenarnya pernyataan ini masih belum terpenuhi karena rotasi bumi rerata menjadi lebih lambat tapi pada tahun 1956 rerata hari matahari pada tahun 1900 dipilih sebagai standard berbasis detik (second). Jam quartz, dimana cincin quartz dibuat untuk bergetar terus-menerus, dapat dikalibrasi terhadap rotasi bumi. Hanya saja, kalibrasi ini tidak dapat menghasilkan akurasi yang baik yang dibutuhkan untuk para peneliti dan saintis.
Pada tahun 1964, detik telah didefinisikan sebagai durasi 9 192 631 770 periode radiasi terhadap transisi antara dua hyperfine level keadaan dasar dariatom cesium-133. Alat ukur waktu yang menggunkan cesium disebut jam atom cesium, yang memiliki ketelitian sangat tinggi dengan kesalahan 1 detik setiap 3000 tahun (WOW~). Jam atom ini berada di Nasional Institute of Standart and Technology (NIST) di Bouldore, Colorado yang menjadi standart untuk Coordinated Universal Time radio (WWV dan WWVH). General Conference on Weights and Measurements ke 13 telah menyatakan standart baru berdasar jam atom cesium tersebut:
"One second is the time taken by 9 192 631 770 oscillations of the light (of a specified wavelength) emitted by a cesium-133 atom." Artinya waktu standar satu sekon adalah waktu yang diperlukan oleh atom sesium-33 untuk melakukan getaran sebanyak 9.192.631.770 kali periode getaran radiasi dari atom sesium.
Para ilmuwan memperoleh bahwa hari matahari kurang dari 0,001 detik setiap satu abad maka didefinisi ulang pada tahun 1900 yaitu definis standart waktu adalah 1/86400 hari matahari, yang menunjukkan bahwa 1 hari terdiri dari 24 jam, 1 jam terdiri dari 60 menit dan satu menit terdiri 60 detik. Sebenarnya pernyataan ini masih belum terpenuhi karena rotasi bumi rerata menjadi lebih lambat tapi pada tahun 1956 rerata hari matahari pada tahun 1900 dipilih sebagai standard berbasis detik (second). Jam quartz, dimana cincin quartz dibuat untuk bergetar terus-menerus, dapat dikalibrasi terhadap rotasi bumi. Hanya saja, kalibrasi ini tidak dapat menghasilkan akurasi yang baik yang dibutuhkan untuk para peneliti dan saintis.
Pada tahun 1964, detik telah didefinisikan sebagai durasi 9 192 631 770 periode radiasi terhadap transisi antara dua hyperfine level keadaan dasar dariatom cesium-133. Alat ukur waktu yang menggunkan cesium disebut jam atom cesium, yang memiliki ketelitian sangat tinggi dengan kesalahan 1 detik setiap 3000 tahun (WOW~). Jam atom ini berada di Nasional Institute of Standart and Technology (NIST) di Bouldore, Colorado yang menjadi standart untuk Coordinated Universal Time radio (WWV dan WWVH). General Conference on Weights and Measurements ke 13 telah menyatakan standart baru berdasar jam atom cesium tersebut:
"One second is the time taken by 9 192 631 770 oscillations of the light (of a specified wavelength) emitted by a cesium-133 atom." Artinya waktu standar satu sekon adalah waktu yang diperlukan oleh atom sesium-33 untuk melakukan getaran sebanyak 9.192.631.770 kali periode getaran radiasi dari atom sesium.
Sistem bilangan yang
paling banyak digunakan manusia saat ini adalah sistem desimal, yaitu sebuah
sistem bilangan berbasis 10. Namun untuk mengukur waktu kita menggunakan sistem
duodesimal (basis 12) dan sexadesimal (basis 60). Hal ini disebabkan karena
metode untuk membagi hari diturunkan dari sistem bilangan yang digunakan oleh
peradaban kuno Mediterania. Pada sekitar tahun 1500 SM, orang-orang Mesir kuno
menggunakan sistem bilangan berbasis 12, dan mereka mengembangkan sebuah sistem
jam matahari berbentuk seperti huruf T yang diletakkan di atas tanah dan
membagi waktu antara matahari terbit dan tenggelam ke dalam 12 bagian. Para
ahli sejarah berpendapat, orang-orang Mesir kuno menggunakan sistem bilangan
berbasis 12 didasarkan akan jumlah siklus bulan dalam setahun atau bisa juga
didasarkan akan banyaknya jumlah sendi jari manusia (3 di tiap jari, tidak
termasuk jempol) yang memungkinkan mereka berhitung hingga 12 menggunakan
jempol.
Jam matahari generasi
berikutnya sudah sedikit banyak merepresentasikan apa yang sekarang kita sebut
dengan “jam”. Sedangkan pembagian malam menjadi 12 bagian, didasarkan atas
pengamatan para ahli astronomi Mesir kuno akan adanya 12 bintang di langit pada
saat malam hari.
Dengan membagi satu
hari dan satu malam menjadi masing-masing 12 jam, maka dengan tidak langsung
konsep 24 jam diperkenalkan. Namun demikian panjang hari dan panjang malam
tidaklah sama, tergantung musimnya (contoh: saat musim panas hari lebih panjang
dibandingkan malam). Oleh karena itu pembagian jam dalam satu hari pun
berubah-ubah sesuai dengan musimnya. Sistem waktu ini disebut dengan sistem
waktu musiman. Pada sekitar tahun 147-127 SM, seorang ahli astronomi Yunani
bernama Hipparchus menyarankan agar banyaknya jam dalam satu hari dibuat tetap
saja yaitu sebanyak 24 jam, disebut dengan sistem waktu equinoctial. Namun
sistem ini baru diterima secara luas oleh saat ditemukannya jam mekanik di
Eropa pada abad ke-14.
Eratosthenes (276-194
SM), seorang ahli astronomi Yunani lainnya membagi sebuah lingkaran menjadi 60
bagian untuk membuat sistem geografis latitude. Teknik ini didasarkan atas
sistem berbasis 60 yang digunakan oleh orang-orang Babilonia yang berdiam di
Mesopotamia, yang jika ditilik lebih jauh diturunkan dari sistem yang digunakan
oleh peradaban Sumeria sekitar 2000 SM. Tidak diketahui dengan pasti mengapa
menggunakan sistem bilangan berbasis 60, namun satu dugaan mengatakan untuk
kemudahan perhitungan karena angka 60 adalah merupakan angka terkecil yang
dapat dibagi habis oleh 10, 12, 15, 20 dan 30.
Satu abad kemudian,
Hipparchus memperkenalkan sistem longitude 360 derajat. Dan pada sekitar 130 M,
Claudius Ptolemy membagi tiap derajat menjadi 60 bagian. Bagian pertama disebut
dengan partes minutae primae yang artinya menit pertama, bagian yang kedua
disebut partes minutae secundae atau menit kedua, dan seterusnya. Walaupun ada
60 bagian, yang digunakan hanyalah 2 bagian yang pertama saja dimana bagian
yang pertama menjadi menit, dan bagian yang kedua menjadi detik. Sedangkan sisa
58 bagian yang lainnya membentuk satuan waktu yang lebih kecil daripada detik.
Sistem waktu ini
membutuhkan waktu berabad-abad untuk tersebar luas penggunaannya. Bahkan jam
penunjuk waktu pertama yang menampilkan menit dibuat pertama kali pada abad
ke-16. Sistem waktu ini digunakan hingga sekarang oleh kita manusia modern.
Berikut adalah
cara konversi dari satuan waktu yang satu ke satuan waktu lainnya :
1
=
putaran
![](file:///C:/Users/u/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image004.png)
![](file:///C:/Users/u/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image006.png)
1
= 60 menit atau 1
= 60̍
![](file:///C:/Users/u/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image004.png)
![](file:///C:/Users/u/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image004.png)
1̍ = (![](file:///C:/Users/u/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image008.png)
![](file:///C:/Users/u/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image008.png)
1̍ = 60 detik atau 1̍ = 60̎
1̎ = (![](file:///C:/Users/u/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image010.png)
![](file:///C:/Users/u/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image010.png)
1° = 60̍ = 3600̎
1̎ = (![](file:///C:/Users/u/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image012.png)
![](file:///C:/Users/u/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image012.png)
a.
16°40̍ = 16° + ![](file:///C:/Users/u/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image014.png)
![](file:///C:/Users/u/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image014.png)
= 16° +
)°
![](file:///C:/Users/u/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image016.png)
= 16° +
°
![](file:///C:/Users/u/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image018.png)
= 16,67°
b.
23,45° = 23° + 0,45°
= 23° + (0,45 x 60)̍
= 23° + 27 ̍
= 23°27
Beberapa satuan
waktu yang sering kita jumpai adalah sebagai berikut: milenium, abad,
dasawarsa, windu, lustrum, tahun, bulan, minggu, hari, jam, menit, dan detik.
dibawah ini adalah konversi satuan waktu :
1 milenium = 1000 tahun
1 abad = 100 tahun
1 dasawarsa = 10 tahun
1 lustrum = 5 tahun
1 tahun = 12 bulan
1 bulan = rata-rata 4 minggu
1tahun = 365 hari dan 366 hari (tahun kabisat)
1 bulan = 30 hari (rata-rata)
1 minggu = 7 hari
1hari = 24 jam
1 jam = 60 menit
1 menit = 1/60 menit
1 menit = 60 detik
1 detik = 1/60 menit
1 jam = 3600 detik
1 milenium = 1000 tahun
1 abad = 100 tahun
1 dasawarsa = 10 tahun
1 lustrum = 5 tahun
1 tahun = 12 bulan
1 bulan = rata-rata 4 minggu
1tahun = 365 hari dan 366 hari (tahun kabisat)
1 bulan = 30 hari (rata-rata)
1 minggu = 7 hari
1hari = 24 jam
1 jam = 60 menit
1 menit = 1/60 menit
1 menit = 60 detik
1 detik = 1/60 menit
1 jam = 3600 detik
3.
Aksiology
Besaran pokok sangat bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari
khususnya yang dibahas dalam hal ini adalah besaran pokok dan satuan dari panjang
dengan meter, massa dengan kilogram, dan waktu dengan sekon. Diantaranya
sebagai berikut:
1.
Dalam
bidang ekonomi
a.
Pengukuran
merupakan hal penting dan pertama sebelum menentukan harga yang diukur dari
panjang atau massa suatu barang
b.
Dalam
bisnis jasa waktu sangat dibutuhkan untuk menentukan berapa jasa yang harus
dibayar.
2.
Dalam
bidang biologi, kimia, dan fisika
Pengukuran berperan sebagai pengukur
makhluk hidup dan benda mati yang erat kaitannya dengan penelitian. Dalam
penelitian tidak hanya panjang dan massa saja tapi juga dibutuhkan berapa lama
waktu yang diperlukan dalam perubahan suatu zat menjadi zat yang lainnya. Semua
itu digunakan untuk pengumpulan data, analisis data, penafsiran, kesimpulan,
dan lain-lain.
3.
Dalam
bidang psikologi dan kedokteran
Pengukuran adalah hal yang sangat penting untuk mengukur keadaan jiwa
seseorang. Meskipun pengukuran fisika hanya sekedar pengukuran berat badan,
tinggi badan, suhu tubuh yang dihubungkan dengan kondisi jiwa seseorang. Karena
itu, dalam Psikologi tidak ada pendekatan tunggal dalam pengukuran, semua
bersifat relatif. Pengukuran dalam Psikologi umumnya didasarkan pada sample
perilaku yang jumlahnya terbatas dan pasti ada kesalahan. Sehingga, hasilnya
tidak dapat didefisnisikan dengan baik.
Pengukuran fisika tersebut juga
berguna dalam bidang kedokteran sebagai syarat untuk mengetahui kondisi pasien.
Waktu juga sangat bermanfaat dalam bidang kedokteran, misalnya untuk mengetahui
kecepatan detak jantung seorang pasien dalam beberapa sekon.
4.
Kuliner
Gram digunakan dengan paling meluas
sebagai satu unit ukuran untuk ramuan-ramuan bukan cecair bagi tujuan
memasak-masak serta untuk membeli barang runcit di seluruh dunia. Untuk barang-barang makanan yang biasanya dijual
dalam jumlah yang jauh kurang daripada 1 kg, harga unit biasanya diberikan
untuk setiap 100 g.
Kebanyakan piawai dan keperluan undang-undang untuk label pemakanan bagi barang-barang makanan memerlukan kandungan-kandungan
relatifnya dinyatakan untuk setiap 100g barang tersebut agar angka-angkanya
boleh juga dibaca sebagai peratusan.
Kegiatan-kegiatan tersebut yang berkaitan dengan pengukuran
panjang, massa, dan waktu dalam masalah kehidupan sehari-hari akan mudah
diselesaikan karena sudah memiliki besaran pokok yang bersifat mutlak
kapanpun dan dimanapun. Untuk itulah
pernyataan diatan menjadi bukti bahwa besaran pokok sangat bermanfaat bagi
kehidupan umat manusia.
.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Dahulu
sebelum ditemukannya satuan-satuan yang standar, orang-orang sangat kesulitan
dalam menentukan ukuran.begitu banyak standar yang ditetapkan. Contohnya
banyak orang yang menentukan ukuran panjang dengan depa atau jengkal
sedangkan setiap orang mempunyai ukuran jengkal yang berbeda-beda. Lalu
dengan setiap Negara yang mempunyai standarnya masing-masing, ada yang memakai inchi,
dan foot segala sesuatunya akan sangat membingungkan.
Besaran adalah
sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan angka. Pengukuran adalah
membandingkan suatu dengan satuan yang dijadikan sebagai patokan. Dalam fisika
pengukuran besaran merupakan sesuatu yang sangat vital. Suatu pengamatan
terhadap besaran fisis harus melalui pengukuran. Pengukuran-pengukuran yang
sangat teliti diperlukan dalam fisika, agar gejala-gejala peristiwa yang akan
terjadi dapat diprediksi dengan kuat. sesuatu yang dapat di ukur atau di
hitung, dan dinyatakan dengan angka dan satuan.
Satuan didefinisikan
sebagai pembanding dalam suatu pengukuran besaran. Setiap besaran mempunyai
satuan masing-masing, tidak mungkin dalam 2 besaran yang berbeda mempunyai
satuan yang sama. Apa bila ada dua besaran berbeda kemudian mempunyai satuan
sama maka besaran itu pada hakekatnya adalah sama.
Jika
membahas tentang besaran dan satuan maka ada kaitanya dengan cara
pengukuran,alat yang digunakan untuk mengukur sesuatu berbeda-beda tergantung
dengan apa yag diukur, ketelitian sangat dibutuhkan dalam pengukuran tersebut.
Dari makalah
yang telah dibuat ini telah diketahui begitu banyak besaran dan satuannya serta
cara pegukurannya yang lazim.dan dengan standar yang telah ditetapkan manusia
tidak menjadi kebingungan untuk menetapkan satuan dalam suatu pengukuran.
B.
SARAN
1.
Besaran dan satuan sangatlah penting
untuk dipelajari karena sangat erat kaitanya dengan kehidupan manusia.
2.
Saat melakukan pengukuran sangatlah
membutuhkan ketelitian yang tinggi agar dapat menekan kesalahan dalam
pengukuran.
No comments:
Post a Comment