Tuesday, September 6, 2016

Manfaat Kejujuran dalam Proses Perkembangan Kepribadian Remaja

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG
B.     RUMSAN MASALAH
C.     TUJUAN
D.    MANFAAT
E.     METODE PENELITIAN

BAB II PEMBAHASAN
A.    DASAR PEMIKIRAN
B.     KOLERASI ANTARA KEJUJURAN DENGAN PROSES PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN REMAJA
C.     MANFAAT KEJUJURAN DALAM PROSES PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN REMAJA
D.    UPAYA DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI KEJUJURAN DALAAM PROSES PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN REMAJA
E.     DAMPAK DARI TIDAK TERTANAMNYA NILAI-NILAI KEJUJURAN DALAM PROSES PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN REMAJA
F.      PENYEBAB TIDAK TERTANAMNYA NILAI-NILAI KEJUJURAN DALAM PROSES PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN REMAJA

BAB III PENUTUP
A.    SIMPULAN
B.     SARAN

DAFTAR PUSTAKA













BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang
Di zaman modern ini kebobrokan kepribadian remaja sangatlah menjadi hal lumrah, sering kita lihat kebiasaan mencontek dalam kegiatan ulangan. Bukankah mencontek itu salah satu bagian dari berbohong? Bagaimana negara kita akan maju jika para penerus bangsa melakukan hal yang demikian? Padahal kebohongan itu adalah awal dari masalah yang sangat besar. 
Menurut Imam Musbikin dalam bukunya yang berjudul “Mengapa Ya Kok Anakku Suka Berbohong?” kejujuran merupakan salah satu kecerdasan moral. Anak yang memiliki sifat jujur dianggap memiliki kecerdasan otak yang cukup baik. Maka, kejujuran harus ditanamkan sedini mungkin. (Musbikin, 205:2009)
Demikian pula firman Allah Swt dalam Al-Quran Surat Al-Anfal:58
وَإِمَّا تَخَافَنَّ مِنْ قَوْمٍ خِيَانَةً فَانْبِذْ إِلَيْهِمْ عَلَى سَوَاءٍ إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ الْخَائِنِينَ
“Dan jika kamu khawatir akan (terjadinya) pengkhianatan dari suatu golongan, maka kembalikanlah perjanjian itu kepada mereka dengan cara yang jujur. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berkhianat.” (Q.S Al-Anfal:158)
       Berdasarkan beberapa kutipan diatas maka kejujuran itu sangatlah bermanfaat bagi perkembangan kepribadian remaja. Jika seluruh penerus bangsa berlaku jujur dalam kehidupan sehari-hari maka Negara Indonesia akan mengalami kemajuan dalam berbagai aspek yang akan mengantarkannya menjadi negara maju. Dan sebaliknya jika Negara kita diteruskan oleh penerus yang tidak memilki nilai-nilai kejujuran dalam kehidupannya maka tunggu saja waktu kehancurannya.
       Sesuai dengan uraian diatas penulis akan membahas megenai “Manfaat Kejujuran dalam Proses Perkembangan Kepribadian Remaja”.

B.  Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas penulis merumuskan beberapa rumusan masalah, diantaranya sebagai berikut:
1.      Bagaimana kolerasi antara kejujuran dengan proses perkembangan kepribadian remaja
2.      Apa saja manfaat kejujuran dalam proses perkembangan kepribadian remaja
3.      Bagaimana upaya untuk menanamkan nilai kejujuran dalam proses perkembangan kepribadian remaja
4.      Apa saja dampak tidak tertanamnya nilai kejujuran dalam proses perkembangan kepribadian remaja
5.      Apa saja penyebab tidak tertanamnya nilai kejujuran dalam proses perkembangan kepribadian remaja

C.  Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas penulis menulis makalah dengan  memiliki tujuan, diantaranya sebagai berikut:
1.      Untuk mengetahui kolerasi antara kejujuran dengan proses perkembangan kepribadian remaja
2.      Untuk mengetahui manfaat kejujuran dalam proses perkembangan kepribadian remaja
3.      Untuk menetahui upaya untuk menanamkan nilai kejujuran dalam proses perkembangan kepribadian remaja
4.      Untuk mengetahui dampak tidak tertanamnya nilai kejujuran dalam proses perkembangan kepribadian remaja
5.      Untuk mengetahui penyebab tidak tertanamnya nilai kejujuran dalam proses perkembangan kepribadian remaja




D.      Manfaat
Berdasarkan tujuan di atas makalah ini memiliki banyak manfaat, diantaranya sebagaib berikut:
a.       Manfaat secara teoritis
1.      Dapat mengetahui kolerasi antara kejujuran dengan proses perkembangan kepribadian remaja
2.      Bisa mengetahui manfaat kejujuran dalam proses perkembangan kepribadian remaja
3.      Dapat menetahui upaya untuk menanamkan nilai kejujuran dalam proses perkembangan kepribadian remaja
4.      Bisa mengetahui dampak tidak tertanamnya nilai kejujuran dalam proses perkembangan kepribadian remaja
5.      Dapat mengetahui penyebab tidak tertanamnya nilai kejujuran dalam proses perkembangan kepribadian remaja
b.      Manfaat secara praktis
1.      Bisa menambah wawasan bagi pembaca dan penulis
2.      Bisa menambah pengalaman dalam penulisan makalah
3.      Bisa menambah pembendaharaan kata

E.  Metode Penelitiaan
       Dalam pembutan makalah ini, penulis menggunakan 3 metode, diantaranya sebagai berikut:
1.      Deskriptif, penjelasan atau pemaparan materi dengan pemahaman penulis sendiri
2.      Kepustakaan, penjelasan atau pemaparan materi dengan mencari penjelasan materi di dalam beberapa sumber materi yang saling berkaitan (berhubungan)
3.      Searching via internet atau menjelajah berbagai web untuk mencari materi.

BAB II
MANFAAT KEJUJURAN DALAM PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN REMAJA

A.  LANDASAN TEORITIS
Menurut W.J.S. Poerwadarminta dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, menyatakan bahwa manfaat adalah guna, faedah, banyak-nya bagi kita, laba, untung. (Poerwadarminta, 144:2007)
Berdasarkan kutipaan di atas, penulis berpendapat bahwa manfaat adalah segala sesuatu yang berguna dan berfaedah sehingga menghasilkan keuntungan bagi manusia.
Selain mengartikan kata manfaat, penulis juga mengartikan kata kejujuran. Kejujuran merupakan sikap batin seseorang dalam melakukan suatu perbutan secara benar tanpa ada kebohongan.
Dalam Bahasa Indonesia, Kejujuran berasal dari kata “jujur”, yang mendapat imbuhan ke- dan –an. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, terdapat beberapa pengertian mengenai kejujuran, diantaranya sebagai berikut:
·      Jujur            : Lurus hati, tidak berbohong (misal dengan berkata apa adanya)
·      Jujuran        : Hasil membagi secara ikhlas atau usaha kerja sama, satu pihak mendapat seperiga bagian, pihak lainnya memperoleh dua pertiga bagian.
·      Kejujuran    : Sifat (keadaan) jujur, ketulusan (hati), kelurusan (hati)
·      Jujur            : Uang yang diberikan oleh pengantin laki-laki kepada calon mertuanya. (Tim Penyusun Kamus, 420:199)
Dalam wikipedia menjelaskan Jujur atau kejujuran mengacu pada aspek karakter, moral dan berkonotasi atribut positif dan berbudi luhur sepertiintegritas, kejujuran, dan keterusterangan, termasuk keterusterangan pada perilaku, dan beriringan dengan tidak adanya kebohongan, penipuan, perselingkuhan, dll Selain itu, kejujuran berarti dapat dipercaya, setia, adil, dan tulus. Kejujuran dihargai di banyak budaya etnis dan agama "Kejujuran adalah kebijakan terbaik" adalah pepatah dari Benjamin Franklin.; Namun, kutipan "Kejujuran adalah bab pertama dalam buku kebijaksanaan" tersebut diberikan untuk Thomas Jefferson, seperti yang digunakan dalam sebuah surat kepada Nathaniel Macon. (Wikipedia: https://id.wikipedia.org/wiki/Jujur)
       Sedangkan pekembangan merupakan kata yang berasal dari kata “kembang” yang mendapat imbuhan per- dan –an. Menurut Drs. Andi Mappiare dalam bukunya Psikologi Remaja menyebutkan bahwa kata pekembangan menunjuk pada perubahan-perubahan dalam bentuk/bagian tubuh dan integrasi pelbagai bagiannya ke dalam satu kesatuan fungsional bila pertumbuhan itu berlangsung. (Drs. Andi, 43:1982)
       Sesuai dengan uraian di atas, dapat disimpulkan  bahwa perkembangan merupakan perubahan psikis individu dalam proses pertumbuhan yang tidak lepas dari pengaruh lingkungan sekitar.
     Kata kepribadian menurut tim penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sifat hakiki yang tercermin pada sikap seseorang atau suatu bangsa yang membedakan dirinya dari orang atau bangasa. Sedangkan pengertian pribadi adalah manusia sebagai perseorangan (diri manusia atau diri sendiri), keadaan manusia sebagai perseorangan, keseluruhan sifat-sifat yang merupakan watak orang (Tim Penyusun Kamus, 788:2007)
     Menurut Dr. H. Syamsu Yusuf LN., M.Pd. menyatakan dalam bukunya yang berjudul “Psikologis Perkembangan Anak dan Remaja”, Istilah kepribadian merupakan terjemahan dari Bahasa Inggris “Personality”. Sedangkan istilah personality secara etimologis berasal dari Bahasa Latin “Person” (kedok) dan “Personare” (menembus). Persona biasanya dipakai oleh para pemain sandiwara pada zaman kuno untuk memerankan satu bentuk tingkah laku dan karakter pribadi tertentu. Sedangakan yangdimaksud dengan personare adalah bahwa para pemain sandiwara itu dengan melakukan kedoknya berusaha menembus keluar untuk mengekspresikan satu bentuk gambaran manusia. (Yusuf, 126:2001)
     Kepribadian yang dimaksud di atas adalah watak yang tertanam dalam diri seseorang secara keseluruhan yang membedakan antara dirinya dengan orang lain. Kepribadian yang baik, akan menghasilkan akhlak yang baik dalam diri seseorang, sdangkan akhlaq yang buruk akan menunjukan bahwa pribadi orang itu buruk.
     Perkembangan tidak lepas kaitannya dengan remaja. Remaja merupakan salah satu tahapan perkembangan setelah mengalami masa anak-anak. Fase remaja merupakan segmen perkembangan individu yang sangat penting yang diawali dengan matangnya organ-organ fisik (seksual) sehingga mampu bereproduksi. Remaja adalah suatu masa pertumbuhan dan perkembangan dimana individu berkembang dari pertama kali ia menunjukkan tanda-tanda seksual sekundernya sampai saat ia mencapai kematangan seksual. Remaja mengalami perkembangan psikologi dan pola identifikasi dari anak-anak menuju dewasa. Pada umumnya remaja didefinisikan sebagai masa peralihan antara masa anak dan masa dewasa yang berjalan antara umur 12 tahun sampai 21 tahun. Pada masa ini status individu tidak jelas dan terdapat keraguan akan peran yang harus dilakukan.
     Kata “remaja” berasal dari bahasa latin yaitu adolescere yang berarti to grow atau to grow maturity (Golinko, 1984 dalam Rice, 1990). Banyak tokoh yang memberikan definisi tentang remaja, seperti DeBrun (dalam Rice, 1990) mendefinisikan remaja sebagai periode. Papalia dan Olds (2001) tidak memberikan pengertian remaja (adolescent) secara eksplisit melainkan secara implisit melalui pengertian masa remaja (adolescence).
     Masa remaja adalah periode di mana seseorang mulai bertanya-tanya mengenai berbagai fenomena yang terjadi di lingkungan sekitarnya sebagai dasar bagi pembentukan nilai diri mereka. Elliot Turiel (1978) menyatakan bahwa para remaja mulai membuat penilaian tersendiri dalam menghadapi masalah-masalah populer yang berkenaan dengan lingkungan mereka, misalnya: politik, kemanusiaan, perang, keadaan sosial, dsb. Remaja tidak lagi menerima hasil pemikiran yang kaku, sederhana, dan absolut yang diberikan pada mereka selama ini tanpa bantahan. Remaja mulai mempertanyakan keabsahan pemikiran yang ada dan mempertimbangan lebih banyak alternatif lainnya.
     Menurut Konopka (Pikunas, 1976) masa remaja ini meliputi (a) remaja awal: 12-15 tahun, (b) remaja madya: 12-18 tahun, dan (c) remaja akhir: 19-22 tahun. Mengenai hal itu dikemukakan pula oleh Salzman bahwa remaja merupakan masa perkembangan sikap tergantung (dependence) terhadap orang tua kearah kemandirian (independence), minat-m8inat seksual, perenungan diri, dan perhatian terhadap nilai-nilai estetika dan isu-isu moral.






















B.       KOLERASI ANTARA KEJUJURAN DENGAN PROSES PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN REMAJA

Kejujuran erat kaitannya dengan proses perkembangan kepribadian remaja yang tidak bisa dipisahkan lagi. Dimana kejujuran merupakan landasan awal atau tolak ukur dalam terbentuknya pribadi remaja penerus bangsa yang berakhlakul karimah dalam kehidupan sehari-hari. Maka dari itu kejujuran penting sekali diterapkan dari sejak dini agar terciptanya penerus bangsa yang siap menjalankan amanat kepemimpinan dengan berpegang erat pada kaidah-kaidah kejujuran.
Namun sebaliknya jika seorang remaja dalam proses perkembangan kepribadiannya tidak ditanamkan atau tidak didasari dengan nilai-nilai kejujuran maka apa jadinya jika telah dewasa nanti? Telah kita saksikan fenomena itu disaat ini, terjadi korupsi, kolusi, dan nepotisme dimana-mana padahal mereka dilahirkan dari peradaban modern yang menuhankan ilmu pengetahuan dan teknologi, mereka lulusan universitas-universitas ternama baik dalam atau luar negri. Tapi apa hasilnya? Apa hanya korupsi, kolusi, dan nepotisme yang dihasilkan. Nah telah kita ketahui di zaman modern ini pengetahuan tentang sikap atau perilku telah ditinggalkan mereka tidak menganggap penting tentang tingkah laku di zaman ini hanya hasil dari ilmu pengetahuan dan teknologi yang lebih diutamakan. Tapi hasilnya bukan kemajuan peradaban yang didapat hanya kebobrokan dan kemunduran moral yang dihasilkan.
Oleh karena itu, dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pentingnya penanaman kaidah-kaidah kejujuan dalam proses perkembangan kepribadian remaja tidak dapat dihindari lagi.




C.      MANFAAT KEJUJURAN DALAM PROSES PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN REMAJA

1.    Memperluas pergaulan
          Orang yang jujur akan lebih mudah bergaul karena disenangi oleh banyak orang, karena orang lain tidak akan merasa curiga dan khawatir atas perkataan dan perilaku orang yang jujur. Sebaliknya, jika orang telah dicap sebagai pembohong maka dia tidak akan mendapatkan kepercayaan malah hanya mendapatkan kekhawatiran dari orang lain. Dan lebih parahnya lagi apapun yang dia katakan dan dia lakukan  akan dikenal dengan kedustaan semata.
2.         Hidup dengan nyaman dan tentram
                 Jika sifat jujur melekat erat denga pribadi masyarakat indonesia khususnya bagi para penerus bangsa maka kehidupan di masyarakat pun akan menjadi damai, tentram, saling peduli, serta saling mempercayai antara satu anggota masyarakat dengan masyarakat lainya dan tidak akan menimbulkan kerugian disalah satu pihak.
                 Jika seorang pemimpin berlaku jujur dalam menjalankan kepemimpinannya maka rakyat pun akan taat dan patuh terhadap pemerintahannya. Begitu pula dengan para orang dewasa yang menyayangi kaum muda maka kaum muda pun akan menghormati para orang dewasa.
3.         Membina dan meningkatkan jati diri dalam perkembangan kepribadian remaja sebagai penerus bangsa
4.         Menangkal, memperkecil, dan meniadakan nilai moral yang negatif
5.         Dalam menjalani kehidupan sehari-hari tak merasa di bebani.
                 Maksudnya bila kita jujur tentunya tidak ada kebohongan yang harus di tutup-tutupi. Dalam hal lisan secara otomatis dapat berbicara tanpa ada larangan atau pantangan yang harus dibicarakan dan bisa mengungkapkan kata-kata secara leluasa dan mencritakan segala yang terjadi. Sedangkan dalam hal perbuatan tidak ada yang harus disembunyi-sembunyikan. Secara leluasa dapat bebas melakukan sesuatu tanpa takut ketahuan oleh siapapun.
6.         Bersikap jujur dalam kehidupan masyarakat tentunya akan banyak membawa dampak positif.
                 Misalnya saja jika kita jujur dalam hal pemilu pasti akan tidak ada lagi yang suap menyuap. Fakta dalam masyarakat kalau ada pemilihan pemimpin baru, entah itu Presiden atau Gubernur atau Bupati hingga sampai pemilihan ketua RTpun banyak yang melakukan suap agar memenangkan dalam pemilihan. Bahkan yang menerima itu termasuk sama dengan yang menyuap. Karena dengan menerima suap tadi, maka dengan terpaksa harus memilih yang sudah diperintahkan orang yang meyuap, dan bukan dari hati nurani sendiri.
7.         Pada diri pribadi akan timbul sikap yang tidak selalu bergantung pada orang lain.
8.         Mudah dipercaya orang lain
          Ketika kita senantiasa bertindak jujur pasti kita akan mendapat banyak kepercayaan. Orang lain akan sangat percaya kepada kita. Hal tersebut membuat kita mendapat banyak teman, karena memperoleh kepercayaan itu tidak mudah, sehingga jangan pernah mengecewakan orang yang telah percaya pada kita. Ingatlah percya itu seperti sebuah piring yang beralas batu, jika sekali saja kita menjatuhkan maka akan retak atau pecah dan tidak akan utuh lagi. Seperti kepercayaan orang jika kita sekali saja mengecewakannya kepercayaan nya pada kita tidak akan utuh seperti semula.
9.         Hati terasa tenang dan damai
          Jika kita senantiasa berkata jujur pastinya hati kita akan senantiasa damai dan tenaang. Tiada beban di hati kita karena tiada yang pernah disembunyikan atau di takutkan ketahuan orang lain. Hati akan senantiasa bahagia karena kita bertindak jujur, kita tidak akan takut mengecewakan orang lain karena kita telah mengatakan semuanya dengan jujur. Dengan terbiasa jujur juga akan membuat kita semakin ringan, tidak ada yang perlu ditakutkan. Siapa yang tidak ingin memiliki hati damai ? dengan ikhlas dan jujur membuat kita semakin tentram.
10.     Percaya diri dan dapat membawa manfaat pada orang lain
          Jujur akan membuat kita percaya diri, karena apa yang kita lakukan apa adanya tanpa ada kebohongan di dalam nya. Apa yang kita lakukan jujur dari dalam hati kita sehingga kata dan hati senantiasa berjalan ber iringan. Jujur juga membuat kita percaya diri karena kemampuan kita. Kita tidak perlu berbohong untuk mendapatkan sesuatu. Sehingga hasil yang akan kita peroleh juga tidak akan mengecewakan. Percaya dengan diri kita akan senantiasa terpancar dan membuat orang yang melihatnya akan bertambah nilai percaya dirinya juga. Karena nilai positif yang senantiasa kita lakukan pasti dapat memberikan efek pada orang sekitar kita. Jujur juga akan membawa manfaat bagi orang lain. Terkadang orang lain juga perlu kritikan yang membangun, jika kita selalu memuji dan berkata bohong orang itu pasti tidak akan tau kekurangannya dan tidak akan memperbaiki diri. Dengan berkata jujur akan membuat orang lain mengerti akan kesalahannya dan aura positif dalam diri kita akan terpancar pada orang lain.
11.     Hati akan senantiasa Ikhas dan bersyukur
12.     Jujur membuat hati kita senantiasa ikhlas dan bersyukur, kerena apa saja yang kita dapat karena kejujuran kita, kita akan berusaha menerimanya. Hati Ikhlas dan beryukur pastinya akan selalu menyelimuti kita. Apapun yang kita dapat kita percaya itu adalah rezeki kita dan yang terpenting adalah kita sudah berusaha semaksimal mungkin. Merasa ikhlas dan bersukur atas nikmat yang kita dapat pastinya akan membuat kita memperoleh banyak rezeki, karena Tuhan akan menambah rezeki orang yang senantiasa bersyukur. Jujur juga membawa kebaikan, namun mirisnya saat ini sedikit sekali orang yang jujur. Seringkali banyak orang berbohong untuk mendapatkan yang mereka inginkan dan berbohong membuat kita semakin kecanduan, satu kali kebohongan dapat memicu kebohongan yang lain.



B.       UPAYA DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI KEJUJURAN DALAAM PROSES PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN REMAJA
C.      DAMPAK DARI TIDAK TERTANAMNYA NILAI-NILAI KEJUJURAN DALAM PROSES PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN REMAJA
D.      PENYEBAB TIDAK TERTANAMNYA NILAI-NILAI KEJUJURAN DALAM PROSES PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN REMAJA
1.    Lingkungan Keluarga yang Buruk
Keluarga sebagai lingkungan pertama yang mempengaruhi perkembangan nilai, moral dan sikap seseorang. Biasanya tingkah laku seseorang berasal dari bawaan ajaran orang tuanya. Orang-orang yang tidak memiliki hubungan yang harmonis dengan orang tuanya di masa kecil, kemungkinan besar mereka tidak mampu mengembangkan superegonya sehingga mereka bisa menjadi orang yang sering melakukan pelanggaran norma. Dan jauh ke masa dewasanya yaitu akan terciptanya pribadi yang buruk yang tidak bisa menjadi pemimpin sebagai penerus bangsa yang baik.
2.    Lingkungan Sekolah yang Buruk
Di sekolah, anak-anak mempelajari nilai-nilai norma yang berlaku di masyarakat sehingga mereka juga dapat menentukan mana tindakan yang baik dan boleh dilakukan. Tentunya dengan bimbingan guru. Anak-anak cenderung menjadikan guru sebagai model dalam bertingkah laku, oleh karena itu seorang guru harus memiliki moral yang baik. Anak-anak yang dimasa dewasanya tidak bisa menerapkan kaidah0kaidah moral yang baik itu dikarenakan tidak bisa bersosialisasi dengan baik di masa sekolahnya atau salah dalam bergaul (salah memilih teman).
3.    Lingkungan Pergaulan yang Buruk
Dalam pengembangan kepribadian, faktor lingkungan pergaulan juga turut mempengaruhi nilai, moral dan sikap seseorang. Pada masa remaja, biasanya seseorang selalu ingin mencoba suatu hal yang baru dan terus menerus mencari tahu apa yang belum mereka ketahui. Dan selalu ada rasa tidak enak apabila menolak ajakan teman. Bahkan terkadang seorang teman juga bisa dijadikan panutan baginya.
Oleh karena itu lingkungan pergaulan dapat menciptakan kepribadian yang baik jika memilh teman yang moralnya baik. Dan sebaliknya akan menghasilkan kepribadian yang buruk jika memilih teman yang salah.
4.    Lingkungan Masyarakat yang Buruk
Masyarakat sendiri juga memiliki pengaruh yang penting terhadap pembentukan moral. Tingkah laku yang terkendali disebabkan oleh adanya kontrol dari masyarakat itu sendiri yang mempunyai sanksi-sanksi tersendiri untuk pelanggar-pelanggarnya.
Namun jika seorang remaja yang masih dalam proses perkembangan kepribadian atau belum memiliki jati diri sendiri tinggal di lingkungan masyarakat yang buruk akan mencetak remaja dengan kepribadian yang buruk pula. Dan sebaliknya jika remaja itu tinggal di lingkungan yang baik maka akan tercetak remaja yang berakhlak baik.
5.    Penyalahgunaan Teknologi
Pengaruh dari kecanggihan teknologi juga memiliki pengaruh kuat terhadap terwujudnya suatu nilai. Di era sekarang, remaja banyak menggunakan teknologi untuk belajar maupun hiburan. Contoh: internet memiliki fasilitas yang menwarkan berbagai informasi yang dapat diakses secara langsung.
Tapi pengaruhnya tergantung pada diri remaja yang memanfaatkan teknologi dalam bidang yang mereka perlukan.




No comments:

Post a Comment