DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMSAN MASALAH
C. TUJUAN
D. MANFAAT
E. METODE PENELITIAN
BAB II PEMBAHASAN
A. DASAR PEMIKIRAN
B. KOLERASI ANTARA KEJUJURAN DENGAN PROSES PERKEMBANGAN
KEPRIBADIAN REMAJA
C. MANFAAT KEJUJURAN DALAM PROSES PERKEMBANGAN
KEPRIBADIAN REMAJA
D. UPAYA DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI KEJUJURAN DALAAM
PROSES PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN REMAJA
E. DAMPAK DARI TIDAK TERTANAMNYA NILAI-NILAI KEJUJURAN
DALAM PROSES PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN REMAJA
F. PENYEBAB TIDAK TERTANAMNYA NILAI-NILAI KEJUJURAN DALAM
PROSES PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN REMAJA
BAB III PENUTUP
A. SIMPULAN
B. SARAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di zaman modern ini kebobrokan kepribadian remaja sangatlah menjadi hal
lumrah, sering kita lihat kebiasaan mencontek dalam kegiatan ulangan. Bukankah
mencontek itu salah satu bagian dari berbohong? Bagaimana negara kita akan maju
jika para penerus bangsa melakukan hal yang demikian? Padahal kebohongan itu
adalah awal dari masalah yang sangat besar.
Menurut Imam Musbikin dalam bukunya yang berjudul “Mengapa Ya Kok Anakku
Suka Berbohong?” kejujuran merupakan salah satu kecerdasan moral. Anak yang
memiliki sifat jujur dianggap memiliki kecerdasan otak yang cukup baik. Maka,
kejujuran harus ditanamkan sedini mungkin. (Musbikin, 205:2009)
Demikian pula firman Allah Swt dalam Al-Quran Surat Al-Anfal:58
وَإِمَّا
تَخَافَنَّ مِنْ قَوْمٍ خِيَانَةً فَانْبِذْ إِلَيْهِمْ عَلَى سَوَاءٍ إِنَّ
اللَّهَ لَا يُحِبُّ الْخَائِنِينَ
“Dan
jika kamu khawatir akan (terjadinya) pengkhianatan dari suatu golongan, maka
kembalikanlah perjanjian itu kepada mereka dengan cara yang jujur. Sesungguhnya
Allah tidak menyukai orang-orang yang berkhianat.” (Q.S Al-Anfal:158)
Berdasarkan beberapa kutipan diatas maka
kejujuran itu sangatlah bermanfaat bagi perkembangan kepribadian remaja. Jika
seluruh penerus bangsa berlaku jujur dalam kehidupan sehari-hari maka Negara
Indonesia akan mengalami kemajuan dalam berbagai aspek yang akan
mengantarkannya menjadi negara maju. Dan sebaliknya jika Negara kita diteruskan
oleh penerus yang tidak memilki nilai-nilai kejujuran dalam kehidupannya maka
tunggu saja waktu kehancurannya.
Sesuai dengan uraian diatas penulis akan
membahas megenai “Manfaat Kejujuran dalam Proses Perkembangan Kepribadian
Remaja”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas penulis merumuskan beberapa
rumusan masalah, diantaranya sebagai berikut:
1. Bagaimana kolerasi antara kejujuran dengan proses
perkembangan kepribadian remaja
2. Apa saja manfaat kejujuran dalam proses perkembangan
kepribadian remaja
3. Bagaimana upaya untuk menanamkan nilai kejujuran dalam
proses perkembangan kepribadian remaja
4. Apa saja dampak tidak tertanamnya nilai kejujuran
dalam proses perkembangan kepribadian remaja
5. Apa saja penyebab tidak tertanamnya nilai kejujuran
dalam proses perkembangan kepribadian remaja
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas penulis menulis
makalah dengan memiliki tujuan,
diantaranya sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui kolerasi antara kejujuran dengan
proses perkembangan kepribadian remaja
2. Untuk mengetahui manfaat kejujuran dalam proses
perkembangan kepribadian remaja
3. Untuk menetahui upaya untuk menanamkan nilai kejujuran
dalam proses perkembangan kepribadian remaja
4. Untuk mengetahui dampak tidak tertanamnya nilai
kejujuran dalam proses perkembangan kepribadian remaja
5. Untuk mengetahui penyebab tidak tertanamnya nilai
kejujuran dalam proses perkembangan kepribadian remaja
D. Manfaat
Berdasarkan tujuan di atas makalah ini memiliki banyak manfaat, diantaranya
sebagaib berikut:
a. Manfaat secara teoritis
1. Dapat mengetahui kolerasi antara kejujuran dengan
proses perkembangan kepribadian remaja
2. Bisa mengetahui manfaat kejujuran dalam proses
perkembangan kepribadian remaja
3. Dapat menetahui upaya untuk menanamkan nilai kejujuran
dalam proses perkembangan kepribadian remaja
4. Bisa mengetahui dampak tidak tertanamnya nilai
kejujuran dalam proses perkembangan kepribadian remaja
5. Dapat mengetahui penyebab tidak tertanamnya nilai
kejujuran dalam proses perkembangan kepribadian remaja
b.
Manfaat
secara praktis
1.
Bisa
menambah wawasan bagi pembaca dan penulis
2.
Bisa
menambah pengalaman dalam penulisan makalah
3.
Bisa
menambah pembendaharaan kata
E. Metode Penelitiaan
Dalam pembutan makalah ini, penulis
menggunakan 3 metode, diantaranya sebagai berikut:
1. Deskriptif, penjelasan atau pemaparan materi dengan pemahaman penulis
sendiri
2. Kepustakaan, penjelasan atau pemaparan materi dengan mencari penjelasan
materi di dalam beberapa sumber materi yang saling berkaitan (berhubungan)
3. Searching via internet atau menjelajah berbagai web untuk mencari materi.
BAB II
MANFAAT KEJUJURAN DALAM PERKEMBANGAN
KEPRIBADIAN REMAJA
A. LANDASAN TEORITIS
Menurut W.J.S. Poerwadarminta dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia,
menyatakan bahwa manfaat adalah guna, faedah, banyak-nya bagi kita, laba,
untung. (Poerwadarminta, 144:2007)
Berdasarkan kutipaan di atas, penulis berpendapat bahwa manfaat adalah
segala sesuatu yang berguna dan berfaedah sehingga menghasilkan keuntungan bagi
manusia.
Selain mengartikan kata manfaat, penulis juga mengartikan kata
kejujuran. Kejujuran merupakan sikap batin seseorang dalam melakukan suatu perbutan
secara benar tanpa ada kebohongan.
Dalam Bahasa Indonesia, Kejujuran berasal dari kata “jujur”, yang
mendapat imbuhan ke- dan –an. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, terdapat
beberapa pengertian mengenai kejujuran, diantaranya sebagai berikut:
·
Jujur :
Lurus hati, tidak berbohong (misal dengan berkata apa adanya)
·
Jujuran :
Hasil membagi secara ikhlas atau usaha kerja sama, satu pihak mendapat seperiga
bagian, pihak lainnya memperoleh dua pertiga bagian.
·
Kejujuran :
Sifat (keadaan) jujur, ketulusan (hati), kelurusan (hati)
·
Jujur :
Uang yang diberikan oleh pengantin laki-laki kepada calon mertuanya. (Tim
Penyusun Kamus, 420:199)
Dalam wikipedia menjelaskan Jujur atau
kejujuran mengacu pada aspek karakter, moral dan berkonotasi atribut positif dan berbudi luhur sepertiintegritas, kejujuran,
dan keterusterangan, termasuk keterusterangan pada perilaku, dan beriringan
dengan tidak adanya kebohongan, penipuan, perselingkuhan, dll Selain itu, kejujuran berarti dapat dipercaya, setia, adil,
dan tulus.
Kejujuran dihargai di banyak budaya etnis dan agama "Kejujuran adalah kebijakan
terbaik" adalah pepatah dari Benjamin Franklin.; Namun, kutipan "Kejujuran adalah bab
pertama dalam buku kebijaksanaan" tersebut diberikan untuk Thomas Jefferson, seperti yang digunakan dalam sebuah surat kepada Nathaniel Macon. (Wikipedia: https://id.wikipedia.org/wiki/Jujur)
Sedangkan pekembangan merupakan kata yang berasal dari
kata “kembang” yang mendapat imbuhan per- dan –an. Menurut Drs. Andi Mappiare
dalam bukunya Psikologi Remaja menyebutkan bahwa kata pekembangan menunjuk pada
perubahan-perubahan dalam bentuk/bagian tubuh dan integrasi pelbagai bagiannya
ke dalam satu kesatuan fungsional bila pertumbuhan itu berlangsung. (Drs. Andi,
43:1982)
Sesuai dengan uraian di
atas, dapat disimpulkan bahwa perkembangan
merupakan perubahan psikis individu dalam proses pertumbuhan yang tidak lepas dari
pengaruh lingkungan sekitar.
Kata kepribadian menurut tim
penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sifat hakiki yang tercermin pada
sikap seseorang atau suatu bangsa yang membedakan dirinya dari orang atau
bangasa. Sedangkan pengertian pribadi adalah manusia sebagai perseorangan (diri
manusia atau diri sendiri), keadaan manusia sebagai perseorangan, keseluruhan
sifat-sifat yang merupakan watak orang (Tim Penyusun Kamus, 788:2007)
Menurut
Dr. H. Syamsu Yusuf LN., M.Pd. menyatakan dalam bukunya yang berjudul
“Psikologis Perkembangan Anak dan Remaja”, Istilah kepribadian merupakan
terjemahan dari Bahasa Inggris “Personality”. Sedangkan istilah personality secara
etimologis berasal dari Bahasa Latin “Person” (kedok) dan “Personare”
(menembus). Persona biasanya dipakai oleh para pemain sandiwara pada zaman kuno
untuk memerankan satu bentuk tingkah laku dan karakter pribadi tertentu.
Sedangakan yangdimaksud dengan personare adalah bahwa para pemain sandiwara itu
dengan melakukan kedoknya berusaha menembus keluar untuk mengekspresikan satu
bentuk gambaran manusia. (Yusuf, 126:2001)
Kepribadian yang dimaksud di
atas adalah watak yang tertanam dalam diri seseorang secara keseluruhan yang
membedakan antara dirinya dengan orang lain. Kepribadian yang baik, akan
menghasilkan akhlak yang baik dalam diri seseorang, sdangkan akhlaq yang buruk
akan menunjukan bahwa pribadi orang itu buruk.
Perkembangan tidak lepas
kaitannya dengan remaja. Remaja merupakan salah satu tahapan perkembangan
setelah mengalami masa anak-anak. Fase remaja merupakan segmen perkembangan
individu yang sangat penting yang diawali dengan matangnya organ-organ fisik
(seksual) sehingga mampu bereproduksi. Remaja adalah suatu masa pertumbuhan dan perkembangan
dimana individu berkembang dari pertama kali ia menunjukkan tanda-tanda seksual
sekundernya sampai saat ia mencapai kematangan seksual. Remaja mengalami
perkembangan psikologi dan pola identifikasi dari anak-anak menuju dewasa. Pada
umumnya remaja didefinisikan sebagai masa peralihan antara masa anak dan masa
dewasa yang berjalan antara umur 12 tahun sampai 21 tahun. Pada masa ini status
individu tidak jelas dan terdapat keraguan akan peran yang harus dilakukan.
Kata “remaja” berasal dari bahasa
latin yaitu adolescere yang berarti to grow atau to grow maturity (Golinko,
1984 dalam Rice, 1990). Banyak tokoh yang memberikan definisi tentang remaja,
seperti DeBrun (dalam Rice, 1990) mendefinisikan remaja sebagai periode.
Papalia dan Olds (2001) tidak memberikan pengertian remaja (adolescent) secara
eksplisit melainkan secara implisit melalui pengertian masa remaja
(adolescence).
Masa remaja adalah periode di mana
seseorang mulai bertanya-tanya mengenai berbagai fenomena yang terjadi di
lingkungan sekitarnya sebagai dasar bagi pembentukan nilai diri mereka. Elliot
Turiel (1978) menyatakan bahwa para remaja mulai membuat penilaian tersendiri
dalam menghadapi masalah-masalah populer yang berkenaan dengan lingkungan
mereka, misalnya: politik, kemanusiaan, perang, keadaan sosial, dsb. Remaja
tidak lagi menerima hasil pemikiran yang kaku, sederhana, dan absolut yang
diberikan pada mereka selama ini tanpa bantahan. Remaja mulai mempertanyakan
keabsahan pemikiran yang ada dan mempertimbangan lebih banyak alternatif
lainnya.
Menurut
Konopka (Pikunas, 1976) masa remaja ini meliputi (a) remaja awal: 12-15 tahun,
(b) remaja madya: 12-18 tahun, dan (c) remaja akhir: 19-22 tahun. Mengenai hal
itu dikemukakan pula oleh Salzman bahwa remaja merupakan masa perkembangan
sikap tergantung (dependence) terhadap orang tua kearah kemandirian
(independence), minat-m8inat seksual, perenungan diri, dan perhatian terhadap
nilai-nilai estetika dan isu-isu moral.
B. KOLERASI ANTARA KEJUJURAN DENGAN PROSES PERKEMBANGAN
KEPRIBADIAN REMAJA
Kejujuran erat kaitannya dengan proses perkembangan
kepribadian remaja yang tidak bisa dipisahkan lagi. Dimana kejujuran merupakan
landasan awal atau tolak ukur dalam terbentuknya pribadi remaja penerus bangsa
yang berakhlakul karimah dalam kehidupan sehari-hari. Maka dari itu
kejujuran penting sekali diterapkan dari sejak dini agar terciptanya penerus
bangsa yang siap menjalankan amanat kepemimpinan dengan berpegang erat pada
kaidah-kaidah kejujuran.
Namun sebaliknya jika seorang remaja dalam proses
perkembangan kepribadiannya tidak ditanamkan atau tidak didasari dengan
nilai-nilai kejujuran maka apa jadinya jika telah dewasa nanti? Telah kita
saksikan fenomena itu disaat ini, terjadi korupsi, kolusi, dan nepotisme
dimana-mana padahal mereka dilahirkan dari peradaban modern yang menuhankan
ilmu pengetahuan dan teknologi, mereka lulusan universitas-universitas ternama
baik dalam atau luar negri. Tapi apa hasilnya? Apa hanya korupsi, kolusi, dan
nepotisme yang dihasilkan. Nah telah kita ketahui di zaman modern ini
pengetahuan tentang sikap atau perilku telah ditinggalkan mereka tidak
menganggap penting tentang tingkah laku di zaman ini hanya hasil dari ilmu
pengetahuan dan teknologi yang lebih diutamakan. Tapi hasilnya bukan kemajuan
peradaban yang didapat hanya kebobrokan dan kemunduran moral yang dihasilkan.
Oleh karena itu, dari uraian di atas dapat disimpulkan
bahwa pentingnya penanaman kaidah-kaidah kejujuan dalam proses perkembangan
kepribadian remaja tidak dapat dihindari lagi.
C. MANFAAT KEJUJURAN DALAM PROSES PERKEMBANGAN
KEPRIBADIAN REMAJA
1.
Memperluas pergaulan
Orang yang jujur akan lebih mudah
bergaul karena disenangi oleh banyak orang, karena orang lain tidak akan merasa
curiga dan khawatir atas perkataan dan perilaku orang yang jujur. Sebaliknya,
jika orang telah dicap sebagai pembohong maka dia tidak akan mendapatkan
kepercayaan malah hanya mendapatkan kekhawatiran dari orang lain. Dan lebih
parahnya lagi apapun yang dia katakan dan dia lakukan akan dikenal dengan kedustaan semata.
2.
Hidup
dengan nyaman dan tentram
Jika sifat jujur melekat erat
denga pribadi masyarakat indonesia khususnya bagi para penerus bangsa maka
kehidupan di masyarakat pun akan menjadi damai, tentram, saling peduli, serta
saling mempercayai antara satu anggota masyarakat dengan masyarakat lainya dan
tidak akan menimbulkan kerugian disalah satu pihak.
Jika seorang pemimpin berlaku
jujur dalam menjalankan kepemimpinannya maka rakyat pun akan taat dan patuh
terhadap pemerintahannya. Begitu pula dengan para orang dewasa yang menyayangi
kaum muda maka kaum muda pun akan menghormati para orang dewasa.
3.
Membina
dan meningkatkan jati diri dalam perkembangan kepribadian remaja sebagai penerus
bangsa
4.
Menangkal,
memperkecil, dan meniadakan nilai moral yang negatif
5.
Dalam menjalani kehidupan
sehari-hari tak merasa di bebani.
Maksudnya
bila kita jujur tentunya tidak ada kebohongan yang harus di tutup-tutupi. Dalam
hal lisan secara otomatis dapat berbicara tanpa ada larangan atau pantangan
yang harus dibicarakan dan bisa mengungkapkan kata-kata secara leluasa dan
mencritakan segala yang terjadi. Sedangkan dalam hal perbuatan tidak ada yang
harus disembunyi-sembunyikan. Secara leluasa dapat bebas melakukan sesuatu
tanpa takut ketahuan oleh siapapun.
6.
Bersikap jujur dalam kehidupan
masyarakat tentunya akan banyak membawa dampak positif.
Misalnya saja jika
kita jujur dalam hal pemilu pasti akan tidak ada lagi yang suap menyuap. Fakta
dalam masyarakat kalau ada pemilihan pemimpin baru, entah itu Presiden atau
Gubernur atau Bupati hingga sampai pemilihan ketua RTpun banyak yang melakukan
suap agar memenangkan dalam pemilihan. Bahkan yang menerima itu termasuk sama
dengan yang menyuap. Karena dengan menerima suap tadi, maka dengan terpaksa
harus memilih yang sudah diperintahkan orang yang meyuap, dan bukan dari hati
nurani sendiri.
7.
Pada diri pribadi akan timbul sikap
yang tidak selalu bergantung pada orang lain.
8.
Mudah dipercaya
orang lain
Ketika kita senantiasa bertindak jujur
pasti kita akan mendapat banyak kepercayaan. Orang lain akan sangat percaya
kepada kita. Hal tersebut membuat kita mendapat banyak teman, karena memperoleh
kepercayaan itu tidak mudah, sehingga jangan pernah mengecewakan orang yang
telah percaya pada kita. Ingatlah percya itu seperti sebuah piring yang beralas
batu, jika sekali saja kita menjatuhkan maka akan retak atau pecah dan tidak
akan utuh lagi. Seperti kepercayaan orang jika kita sekali saja mengecewakannya
kepercayaan nya pada kita tidak akan utuh seperti semula.
9.
Hati terasa tenang dan damai
Jika kita senantiasa berkata jujur pastinya
hati kita akan senantiasa damai dan tenaang. Tiada beban di hati kita karena
tiada yang pernah disembunyikan atau di takutkan ketahuan orang lain. Hati akan
senantiasa bahagia karena kita bertindak jujur, kita tidak akan takut
mengecewakan orang lain karena kita telah mengatakan semuanya dengan jujur.
Dengan terbiasa jujur juga akan membuat kita semakin ringan, tidak ada yang
perlu ditakutkan. Siapa yang tidak ingin memiliki hati damai ? dengan ikhlas
dan jujur membuat kita semakin tentram.
10.
Percaya diri dan dapat membawa manfaat pada orang lain
Jujur akan membuat kita percaya diri,
karena apa yang kita lakukan apa adanya tanpa ada kebohongan di dalam nya. Apa
yang kita lakukan jujur dari dalam hati kita sehingga kata dan hati senantiasa
berjalan ber iringan. Jujur juga membuat kita percaya diri karena kemampuan
kita. Kita tidak perlu berbohong untuk mendapatkan sesuatu. Sehingga hasil yang
akan kita peroleh juga tidak akan mengecewakan. Percaya dengan diri kita akan
senantiasa terpancar dan membuat orang yang melihatnya akan bertambah nilai
percaya dirinya juga. Karena nilai positif yang senantiasa kita lakukan pasti
dapat memberikan efek pada orang sekitar kita. Jujur juga akan membawa manfaat
bagi orang lain. Terkadang orang lain juga perlu kritikan yang membangun, jika
kita selalu memuji dan berkata bohong orang itu pasti tidak akan tau
kekurangannya dan tidak akan memperbaiki diri. Dengan berkata jujur akan
membuat orang lain mengerti akan kesalahannya dan aura positif dalam diri kita
akan terpancar pada orang lain.
11.
Hati akan senantiasa Ikhas dan bersyukur
12.
Jujur membuat hati kita senantiasa ikhlas dan
bersyukur, kerena apa saja yang kita dapat karena kejujuran kita, kita akan
berusaha menerimanya. Hati Ikhlas dan beryukur pastinya akan selalu menyelimuti
kita. Apapun yang kita dapat kita percaya itu adalah rezeki kita dan
yang terpenting adalah kita sudah berusaha semaksimal mungkin. Merasa ikhlas
dan bersukur atas nikmat yang kita dapat pastinya akan membuat kita memperoleh
banyak rezeki, karena Tuhan akan menambah rezeki orang yang senantiasa
bersyukur. Jujur juga membawa kebaikan, namun mirisnya saat ini sedikit sekali
orang yang jujur. Seringkali banyak orang berbohong untuk mendapatkan yang
mereka inginkan dan berbohong membuat kita semakin kecanduan, satu kali
kebohongan dapat memicu kebohongan yang lain.
B. UPAYA DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI KEJUJURAN DALAAM
PROSES PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN REMAJA
C. DAMPAK DARI TIDAK TERTANAMNYA NILAI-NILAI KEJUJURAN
DALAM PROSES PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN REMAJA
D. PENYEBAB TIDAK TERTANAMNYA NILAI-NILAI KEJUJURAN DALAM
PROSES PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN REMAJA
1. Lingkungan Keluarga yang Buruk
Keluarga sebagai lingkungan pertama yang mempengaruhi perkembangan nilai,
moral dan sikap seseorang. Biasanya tingkah laku seseorang berasal dari bawaan
ajaran orang tuanya. Orang-orang yang tidak memiliki hubungan yang harmonis
dengan orang tuanya di masa kecil, kemungkinan besar mereka tidak mampu
mengembangkan superegonya sehingga mereka bisa menjadi orang yang sering melakukan
pelanggaran norma. Dan jauh ke masa dewasanya yaitu akan
terciptanya pribadi yang buruk yang tidak bisa menjadi pemimpin sebagai penerus
bangsa yang baik.
2. Lingkungan Sekolah yang Buruk
Di sekolah, anak-anak mempelajari nilai-nilai norma yang berlaku di
masyarakat sehingga mereka juga dapat menentukan mana tindakan yang baik dan
boleh dilakukan. Tentunya dengan bimbingan guru. Anak-anak cenderung menjadikan
guru sebagai model dalam bertingkah laku, oleh karena itu seorang guru harus
memiliki moral yang baik. Anak-anak yang dimasa
dewasanya tidak bisa menerapkan kaidah0kaidah moral yang baik itu dikarenakan
tidak bisa bersosialisasi dengan baik di masa sekolahnya atau salah dalam
bergaul (salah memilih teman).
3. Lingkungan Pergaulan yang Buruk
Dalam pengembangan kepribadian, faktor lingkungan pergaulan juga turut
mempengaruhi nilai, moral dan sikap seseorang. Pada masa remaja, biasanya
seseorang selalu ingin mencoba suatu hal yang baru dan terus menerus
mencari tahu apa yang belum mereka ketahui. Dan selalu ada rasa tidak enak apabila menolak
ajakan teman. Bahkan terkadang seorang teman juga bisa dijadikan panutan
baginya.
Oleh karena itu lingkungan pergaulan dapat
menciptakan kepribadian yang baik jika memilh teman yang moralnya baik. Dan
sebaliknya akan menghasilkan kepribadian yang buruk jika memilih teman yang
salah.
4. Lingkungan Masyarakat yang Buruk
Masyarakat sendiri juga memiliki pengaruh yang penting terhadap pembentukan
moral. Tingkah laku yang terkendali disebabkan oleh adanya kontrol dari
masyarakat itu sendiri yang mempunyai sanksi-sanksi tersendiri untuk
pelanggar-pelanggarnya.
Namun jika seorang remaja yang masih dalam proses perkembangan kepribadian
atau belum memiliki jati diri sendiri tinggal di lingkungan masyarakat yang
buruk akan mencetak remaja dengan kepribadian yang buruk pula. Dan sebaliknya jika
remaja itu tinggal di lingkungan yang baik maka akan tercetak remaja yang
berakhlak baik.
5. Penyalahgunaan Teknologi
Pengaruh dari kecanggihan teknologi juga memiliki pengaruh kuat terhadap
terwujudnya suatu nilai. Di era sekarang, remaja banyak menggunakan teknologi
untuk belajar maupun hiburan. Contoh: internet memiliki fasilitas yang
menwarkan berbagai informasi yang dapat diakses secara langsung.
Tapi pengaruhnya tergantung pada diri remaja
yang memanfaatkan teknologi dalam bidang yang mereka perlukan.