Friday, October 29, 2021

FILSAFAT - Aku Merenung Tenggelam dalam Kemurnian Waktu

 




Aku Merenung Tenggelam dalam Kemurnian Waktu

Oleh Nisrina Fauziyyah Puad

 The Critique of Pure Reason (Immanuel Kant)

            Kant berpendapat bahwa “waktu adalah representasi yang diperlukan, yang berada di dasar semua intuisi dan memiliki sifat apriori”. Berdasarkan konsep waktu yang dikemukakan oleh Kant saya berpendapat bahwa waktu merupakan bagian dari akal budi manuia yang tidak berada di alam, melainkan di dalam pikiran manuia. Dikarenakan waktu merupakan bagian dari pikiran manusia maka waktu membantu manusia sampai pada pengetahuan tentang dunia. Dikarenakan waktu itu merupakan bentuk murni (intuisi murni) dan intuisi inderawi, maka bersifat apriori (yang mendahului semua persepi aktual). Kant juga menyatakan representasi tentang waktu harus diberikan sebagai sesuatu yang tak terbatas.

            Prinsip apodeistis dalam hubungan waktu menurut Kant “waktu berbeda tidak ada secara berdampingan, tapi berturut-turut”. Dari pendapat kant saya menyimpulkan bahwa waktu hanya memiliki satu dimensi yang tidak saling bertabrakan namun berurutan berdasarkan urutan kejadiannya. Ada istilah “masa lalu, masa kini, dan masa depan”, secara alamiah kita mengetahui bahwa sedang hidup di masa kini. Dari kalimat ini kita dapat pahami bahwa yang benar-benar ada adalah masa kini, masa depan tidaklah benar-benar ada karena masa depam hanya terbentuk dari sebuah harapan dan bayangan semata. Disamping itu seringkali kita terbiasa melihat masa lalu sebagai kenyataan karena mengingat secara berlibihan, sehingga dibuat cemas oleh penyesalan dan kemarahan atas apa yang telah diperbuat di masa lalu. Seringkali kejadian ini dilakukan sebatas membuang-buang energi untuk memikirkan sesuatu yang tidak ada dan akhirnya menciptakan penderitaan tanpa alasan untuk diri sendiri.

Konsepsi tentang perubahan dan konsepsi tentang gerakan seperti perubahan tempat hanya mungkin terjadi melalui representasu waktu, sehingga jika representasi ini bukan merupakan sebuah intuisi apriori yang tidak memiliki konsepsi dari jenis apapun, maka bisa dipahami kemungkinan adanya perubahan. Dengan demikian, konsepsi tentang waktu menjelaskan kemungkinan yang begitu banyak mengenai pengetahuan sintesis apriori, seperti yang ditunjukan dalam doktrin umum tentang gerak.

Waktu bukanlah sesuatu yang hidup dalam dirinya sendiri atau yang melekat pada benda-benda sebagai sebuah kebutuhan objektif, dan waktu tetap ada ketika abstraksi dibuat dari kondisi subjektif dari intiusi tentang benda. Waktu tidak lain adalah bentuk perasaan internal, yaitu berasal dari intuisi diri dan keadaan internal. Waktu adalah kondisi formal apriori dari semua fenomena. Kant menegaskan secara universal “fenomena secara umum, yaitu semua objek indera berada dalam waktu, dan tentu saja berada dalam hubungan dengan waktu”.

Pikiranku tak bisa terpisahkan oleh waktu, dan waktu adalah persepsi dari pikiranku sendiri

No comments:

Post a Comment