Wednesday, December 7, 2016

TRIPPLE SWEATY BESARAN POKOK

BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
Mengingat kita sebagai manusia yang mempunyai akal pikiran sebagai anugrah yang paling besar dari sang pencipta tidak bisa lepas dari masalah-masalah yang selalu menghampiri dalam kehidupan sehari-hari. Baik itu masalah yang tergolong besar maupun masalah yang tergolong kecil.
Beberapa masalah yang muncul dalam kehidupan sehari-hari diantaranya bagimana cara untuk mengukur suatu luas tanah? bagaimana cara mengukur panjang suatu bangunan? bagaimana untuk menentukan lamanya patokan waktu? dan bagaimana untuk ukuran berat suatu benda?
Misalnya panjang sebuah kebun ketika diukur sama dengan 100 meter, meter disebut satuan dari besaran panjang. Massa beras ketika diukur sama dengan 1 kilogram, kilogram disebut satuan dari besaran massa. Lari seorang atlit dalam melintasi sebuah lapangan ketika diukur sama dengan 30 sekon, sekon disebut satuan dari besaran waktu.
Dimasyarakat kita terkadang memiliki ukuran satuan-satuan yang tidak standar atau tidak baku, dan salah satu penyebabnya adalah berbedanya daerah tempat tinggal. Misalnya satuan panjang dipilih dengan depa atau jengkal, satuan tersebut tidak baku karena tidak mempunyai ukuran yang sama untuk orang yang berbeda. Satu jengkal orang dewasa lain dengan satu jengkal anak-anak. Itulah sebabnya jengkal dan depa tidak dijadikan sebagai satuan yang standar dalam pengukuran fisika. Dan juga dalam pengukuran ketinggian suatu benda atau mengukur tinggi badan di beberapa belahan duniapun sering menggunakan istilah yang berbeda, ada yang menggunakan inchi, meter, foot, dan lain-lain.  Dalam mengukur massa suatu bendapun terkadang memiliki perbedaan, misalnya . Dan diberbagai daerah dalam penggunaan waktu juga berbeda-beda, misalnya di daerah sunda penyebutan waktu menggunakan kata tumorek, janari leutik, janari gede, balebat, sareupna,dan lain-lain.  
Oleh karena alasan-alasan itulah para ilmuan mengadakan penelitian besar-besaran  yaitu General Conference on Weights and Measures of the International Academy of Science pada tahun 1960. Dalam sistem satuan ini, terdapat tujuh besaran yang disebut sebagai besaran pokok. Dan dalam pembahasan ini kami hanya menjelaskan “Triple Swiety Besaran Pokok  Satuan Panjang, Massa, dan Waktu serta Etnomatematika Budaya Sunda”.

B.       Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis dapat merumuskan masalah sebagai berikut :
1.      Apakah besaran itu (ontology)?
2.      Bagaimanakah besaran itu (epistimologi)?
3.      Untuk apa manfaat besaran itu (aksiology)?

C.      Pembatasan Masalah
Dengan beberapa pertimbangan dan keterbatasan yang  ada, dalam hal ini penulis membatasi bahwa pengkajian materi besaran hanya pada waktu, panjang, dan berat saja.

D.      Tujuan
1.      Untuk mengetahui apa besaran itu (ontology)
2.      Untuk mengetahui bagaimana besaran itu (epistimology)
3.      Untuk mengetahui untuk apa manfaat besaran itu (aksiology)

E.       Manfaat
1.    Dapat mengetahui apa besaran itu (ontology)
2.    Dapat mengetahui bagaimana besaran itu (epistimology)
3.    Dapat mengetahui untuk apa manfaat besaran itu (aksiologi)


BAB II
PEMBAHASAN

1.    Ontology
Besaran adalah segala sesuatu yang dapat diukur atau dihitung, dinyatakan dengan angka dan mempunyai satuan. Bila ada satu saja dari syarat tersebut diatas tidak dipenuhi maka sesuatu itu tidak dapat dikatakan sebagai besaran.
Dari pengertian ini dapat diartikan bahwa sesuatu itu dapat dikatakan sebagai besaran harus mempunyai 3 syarat yaitu :
1.      Dapat diukur atau dihitung
2.      Dapat dinyatakan dengan angka-angka atau mempunyai nilai
3.      Mempunyai satuan
Satuan adalah sesuatu yang digunakan untuk menyatakan ukuran besaran. Pengertian satuan lainnya adalah sesuatu yang digunakan untuk membandingkan ukuran suatu besaran. Satuan didefinisikan sebagai pembanding dalam suatu pengukuran besaran. Setiap besaran mempunyai satuan masing-masing, tidak mungkin dalam 2 besaran yang berbeda mempunyai satuan yang sama.
Syarat yang harus dimiliki suatu satuan agar bisa menjadi satuan standar, diantaranya sebagai berikut:
1.      Nilai satuan harus tetap, baik dalam cuaca panas atau dingin, bagi orang dewasa maupun bagi anak-anak, dan terhadap perubahan-perubahan lingkungan lainnya.
Contoh: jengkal tidak bisa dijadikan satuan baku karena berbeda-beda untuk masing-masing orang, sementara meter berlaku sama baik untuk orang dewasa mapun anak-anak. Oleh karena itu, meter bisa digunakan sebagai satuan standar.
2.      Mudah diperoleh kembali (mudah ditiru), sehingga orang lain yang ingin menggunakan satuan tersebut dalam pengukurannya bisa memperolehnya tanpa banyak kesulitan. Satuan massa yaitu kilogram, mudah diperoleh kembali dengan membandingkannya. Dengan demikian, kilogram dapat digunakan sebagai satuan standar. Dapat kita bayangkan, betapa repotnya jika suatu satuan sulit dibuat tiruannya sehingga di dunia hanya ada satu-satunya satuan standar tersebut. Orang lain yang ingin mengukur besaran yang bersangkutan harus menggunakan satu-satunya satuan standar tersebut untuk memperoleh hasil yang akurat.
3.      Satuan harus diterima secara internasional. Ini berkaitan dengan kepentingan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan deterimanya suatu satuan sebagai satuan internasional maka ilmuwan dari satu negara dapat dengan mudah memahami hasil pengukuran dari ilmuwan negara lain.
Sistem satuan yang paling banyak digunakan di seluruh dunia, yang berlaku secara interasional adalah sistem satuan SI, kependekan dari bahasa Prancis Systeme International d’Unites.
Satuan didefinisikan sebagai pembanding dalam suatu pengukuran besaran. Atau bisa juga sebagai sesuatu yang digunakan untuk menyatakan suatu besaran. Setiap besaran mempunyai satuan masing-masing, tidak mungkin dalam 2 besaran yang berbeda mempunyai satuan yang sama. Apabila ada dua besaran berbeda kemudian mempunyai satuan sama maka besaran itu pada hakekatnya adalah sama. Sebagai contoh gaya (F) mempunyai satuan Newton dan Berat (w) mempunyai satuan Newton. Besaran ini kelihatannya berbeda tetapi sesungguhnya besaran ini sama yaitu besran turunan gaya.
Satuan dan besaran memang tidak bisa dipisahkan karena besaran harus mempunyai satuan agar besaran tersebut dapat dengan mudah dihitung. Satuan dibagi menjadi 2, yaitu satuan baku dan satuan yang tidak baku.
 Sistem ini diusulkan pada General Conference on Weights and Measures of the International Academy of Science pada tahun 1960. Dalam sistem satuan ini, terdapat tujuh besaran yang disebut sebagai besaran pokok. Panjang, Massa, Waktu, Suhu, Kuat arus, Intensitas cahaya dan Jumlah Zat.
  Besaran pokok adalah besaran yang satuannya telah ditetapkan terlebih dahulu dan tidak diturunkan dari besaran lain. Dalam Sistem Internasional (SI) ada 7 besaran pokok yang  mempunyai satuan dan 2 besaran pokok yang tidak mempunyai satuan
Waktu menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1997) adalah seluruh rangkaian saat ketika proses, perbuatan atau keadaan berada atau berlangsung. Dalam hal ini, skala waktu merupakan interval antara dua buah keadaan/kejadian, atau bisa merupakan lama berlangsungnya suatu kejadian. Tiap masyarakat memilki pandangan yang relatif berbeda tentang waktu yang mereka jalani. Sebagai contoh: masyarakat Barat melihat waktu sebagai sebuah garis lurus (linier). Konsep garis lurus tentang waktu diikuti dengan terbentuknya konsep tentang urutan kejadian. Dengan kata lain sejarah manusia dilihat sebagai sebuah proses perjalanan dalam sebuah garis waktu sejak zaman dulu, zaman sekarang dan zaman yang akan datang. Berbeda dengan masyarakat Barat, masysrakat Hindu melihat waktu sebagai sebuah siklus yang terus berulang tanpa akhir. Dan second adalah satuan standart Internasional dari waktu.
Berat adalah besar gaya yang dialami benda akibat medan gravitasi dan satuan berat adalah Newton. Untuk lebih singkatnya, massa tidak akan berubah-ubah dimana pun tempatnya sedangkan berat akan selalu berubah-ubah sesuai dengan tempat (posisi) akibat medan gravitasi yang mempengaruhinya. 
Massa adalah sifat fisika dari suatu benda, yang secara umum dapat digunakan untuk mengukur banyaknya materi yang terdapat dalam suatu benda. Massa merupakan konsep utama dalam mekanika klasik dan subyek lain yang berhubungan. Dan Kilogram (kg), adalah satuan unit SI (Standart Internasional) untuk massa.
Panjang adalah dimensi suatu benda yang menyatakan jarak antar ujung. Panjang dapat dibagi menjadi tinggi, yaitu jarak vertikal, serta lebar, yaitu jarak dari satu sisi ke sisi yang lain, diukur pada sudut tegak lurus terhadap panjang benda. Dalam ilmu fisika dan teknik, kata “panjang” biasanya digunakan secara sinonim dengan “jarak”, dengan simbol “l” atau “L” (singkatan dari bahasa Inggris length). Sedangkan meter satuan standart internasional nya untuk besaran panjang.


BESARAN
SATUAN STANDART INTERNASIONAL
DEFINISI DULU
DEFINISI SEKARANG
PANJANG
METER (m)
1 meter adalah 1 ⁄ 10,000,000 dari jarak garis khatulistiwa ke kutub utara, diukur melewati meridian Paris.

1 meter panjang jalur yang dilewati cahaya pada hampa udara selama 1/299,792,458 detik

WAKTU
SEKON (s)
1 detik adalah 1/86400 hari. Satu hari dibagi menjadi 24 jam, setiap jam dibagi menjadi 60 menit, setiap menit dibagi 60 detik. Maka, satu detik adalah 1/86400 hari.

1 detik adalah waktu yang diperlukan oleh atom cesium-133 untuk melakukan getaran sebanyak 9.192.631.770 kali periode getaran radiasinya dalam transisi antara dua tingkat energi di tingkat energi dasarnya.

MASSA
KILOGRAM (Kg)
Massa air pada 4 derajat celcius yang menempati 1 desimeter kubik
1 kilogram adalah massa sesuai suatu prototype (silinder platina iridium) yang disimpan di Poids et Mesures di Sevres, Perancis.

2.    Epistimologi
1.      Panjang
Panjang adalah jarak dalam suatu ruang. Perlihatkanlah lengan anda dan bentangkanlah jari anda, maka jarak antara siku dan ujung jari terjauh anda dikenal sebagai satu cubit, inilah cara yang dilakukan selama kurang lebih 4000 tahun lalu di Mesir dan Mesopotamia. Satu cubit diambil sebagai satuan panjang. Piramida besar masa lalu dibangun dengan berdasarkan satuan cubit. Tetapi sangat sukar jika harus menggunakan satuan cubit, karena satu cubit setiap orang berbeda-beda.
Sekarang orang menggunakan meter sebagai satuan SI. Semula satu meter ditetapkan sebagi jarak antara dua goresan pada meter standar sehingga jarak dari kutub utara ke khatulistiwa melalui paris adalah 10 juta meter. Meter standar adalah sebuah batang yang terbuat dari campuran platina-iridium. Meter standar sulit dibuat ulang. Oleh karena itu, dibuat turunan-turunannya dengan proses yang sangat teliti.
Adapun kendala dalam penggunaan meter standar sebagai standar primer untuk panjang. Pertama, meter standar mudah rusak dan jika rusak batang itu sukar dibuat ulang. Kedua, ketelitian pengukuran tidak lagi memadai untuk ilmu pengetahuan dan teknologi modern.
Untuk mengatasi kendala-kendala tersebut, pada pertemuan ke 11 Konferensi Umum Timbangan dan Ukuran tahun 1960, ditetapkan suatu standar atomic untuk panjang. Pilihan jatuh kepada gelombang cahaya yang dipancarkan oleh gas kripton-86 (simbol Kr-86). Satu meter didefisinikan sama dengan 1 650 761,73 kali panjang gelombang sinar jingga yang dipancarkan oleh atom-atom gas kripton-86 didalam ruang hampa pada suatu loncatan listrik (CGPM ke-11, 1960). Meter yang di ‘atom’ kan ini sama panjang dengan meter standar. Meter ini mudah dibuat dengan ketelitian yang tinggi.
CGPM adalah singkatan dari Conference Generale des Poids et Measuresã…¡ Konferensi Umum Timbangan dan Ukuran, yaitu suatu badan yang bernaung dibawah Organisasi Internasional Timbangan dan Ukuran (OIPMã…¡Organisation Internationale des Poids et Measures). Tugas badan ini, yaitu mengadakan konferensi sedikitnya satu kali dalam enam tahun dan mengesahkan ketentuan baru dalam bidang metrologi dasar.
Definisi baru satuan meter ; sejak lama sudah diketahui bahwa laju cahaya dalam vakum adalam tetapan c dengan nilai 299 792 458 m/s, dengan ketelitian sama dengan ketelitian c, yaitu 4 :109 (lebih teliti daripada menggunakan loncatan listrik oleh atom-atom Kr-86 dengan ketelitian 1 : 108) karena alasan inilah ahli metrology sepakat untuk membuang definisi yang berhubungan dengan pancaran atom kripton dan menggantikannya dengan meter yang berhubungan dengan tetapanc dan sekon.
Dimulai dari besaran panjang, berawal dari eksperimen ilmuwan-ilmuwan di Eropa sebelum ditemukannya satuan besaran panjang yang disepakati secara internasional. Negara-nagara di Eropa memiliki pandangan yang berbeda-beda contohnya Iggris menggunakan satuan yard, dan Prancis menggunakan satuan meter. Satuan meter dalam versi Prancis ini didefinisikan sebagai sepersepuluh jarak antara equator ke kutub utara.
Standar itu mulai diakan pembaharuan-pembaharuan untuk mendapatkan kesepakatan secara Internasional. Pada tahun 1960-1970, 1 meter didefinisikan sebagai 1.650.763,73 panjang gelombang dari sinar orange-merah yang dipancarkan oleh isotop kryptone-86, fisikawan eropa saat ini terlihat sangat bersemangat dalam menentukan besaran meter ini, namun ukuran ini diperbaharui lagi hingga sekarang yaitu pada Oktober 1983 hingga sekarang yang menyebutkan bahwa 1 meter (m) didefinisikan sebagai jarak yang ditempuh oleh cahaya di dalam ruang hampa selama 1/299.792.458 detik.
Meter berasal dari bahasa Yunani yaitu metron yang berarti ukuran  Meter pada awalnya ditetapkan oleh Akademi Sains Prancis sebagai 1/10.000.000 jarak sepanjang bumi dan kutub utara hingga Khatulistiwa melalui Meridian Paris pada tahun 1791, dan pada tahun 1795 perancis menggunakan meter sebagai jarak resmi untuk panjang. Ketidakpastian dalam mengukur jarak tersebut menyebabkan biro berat dan ukuran Internasional menetapkan satu meter adalah jarak antara dua garis pada batang platinum-iridium yang disimpan di Sevres Perancis tahun 1889.
Pada tahun 1960 hingga 1970, ketika laser di perkenalkan Konferensi umum tentang berat dan ukuran ke-11 mengganti definisi meter sebagai 1.650.763,63 kali panjang gelombang spektrum cahaya oranye-merah atom krypton-86 dalam sebuah ruangan vakum. Pada tahun 1983, BIPM menentukan meter sebagai jarak yang dilalui cahay melalui vakum pada 1/299.792.458 detik kecepatan cahaya ditetapkan sebesar 299.792.458 meter per detik. Oleh karena itu kecepatan cahaya dalam vakum dimana saja adalah sama. Devinisi ini adalah lebih universal dibandingkan jarak ukur lilit bumi atau panjang batang logam tertentu.
Pada tahun 1120 raja Inggris yaitu Henry 1 secara pribadi menggunakan hitung dan jempolnya untuk menetapkan standar satuan panjang, kemudian memutuskan bahwa standar panjang di negara itu akan diberi nama yard (3 kaki) dan akan sama dengan jarak dari ujung hidung ke ujung lengan.
Mil (Mile) adalah Konsep dasar dari satuan mil berasal dari zaman Romawi. Orang romawi menggunakan satuan jarak yang disebut mille passum, yang berarti “seribu langkah”. Satu langkah disamakan dengan lima kaki orang romawi–yang mempunyai ukuran kaki yang lebih pendek dari orang modern–sehingga satu mil sama dengan 5.000 kaki romawi, atau kasarnya 4.850 kaki modern.
Jika mil berasal dari 5.000 kaki romawi, mengapa akhirnya satu mil ditentukan menjadi 5.280 kaki?? Jawabannya berhubungan dengan satuan lain, yaitu furlong. Furlong adalah jarak alur yang ditempuh sapi ketika membajak ladang sebelum istirahat. Pada tahun 1592, parlemen menetapkan satu mil itu sama dengan delapan furlong. Karena furlong adalah 660 kaki, kita mendapat hasil: ada 5.280 kaki dalam satu mil.
Mil Laut (Nautical Mile) Jadi, jika mil berasal dari Romawi dan terpengaruh oleh sapi pembajak, dari manakah asal mil laut? Setiap mil laut sebenarnya satu menit busur pada garis meridian yang mengelilingi bumi. Garis meridian yang mengelilingi bumi terbagi menjadi 360 derajat, dan setiap derajat berisi 60 menit busur. Setiap menit dari busur adalah 1/21.600 dari panjang seluruh bumi. Sehingga setelah dihitung, satu mil laut adalah 6.076 kaki.
Amerika Serikat adalah satu dari tiga negara yang tidak mengadopsi sistem metrik internasional. Dua negara lainnya adalah Liberia dan Myanmar. Feet, yards, inches, miles, gallons, dan ounces adalah beberapa satuan yang digunakan oleh Amerika. Bagi beberapa orang, untuk mengkonversikan dari satuan satu ke yang lain membutuhkan waktu, mereka mungkin menggunakan converter online, atau juga software yang dirancang khusus untuk perhitungan tersebut. Amerika Serikat adalah negara “demokrasi teladan” dan standar ekonomi bagi kebanyakan negara. Jika Bahasa Inggris telah mencatatkan diri sebagai bahasa yang paling banyak digunakan di berbagai aspek, misalnya teknologi komputer, namun satu hal yang orang-orang tidak mau mengadopsinya: sistem ukur mereka.
Tentu saja,
Amerika bukan satu-satunya negara yang “setia” kepada sistem kuno, beberapa negara masih menggunakan kaki (feet), dan mil, namun mereka secara resmi telah menggunakan Sistem Internasional. Sejak tahun 1960an, Sistem Satuan Internasional (SI) telah diakui secara internasional sebagai sistem metrik standar.
https://i2.wp.com/docs.engineeringtoolbox.com/documents/1563/mapping-scales-length-areas.png

2.      Massa
Orang awam sering menyamakan massa dengan berat. Dalam fisika kedua istilah itu berbeda. Massa berkaitan dengan jumlah zat (materi) yang dikandung suatu benda. Sedangkan berat adalah gaya berarah ke pusat bumi yang dikerjakan oleh bumi pada suatu benda. Oleh karena itu, massa tetap tidak bergantung pada lokasi benda, sedangkan berat bergantung pada lokasi benda.
Dalam SI satuan massa adalah kilogram (Kg). satu kilogram adalah massa sebuah kilogram standar (sebuah silinder terbuat dari platina-iridium), yang disimpan di lembaga Timbangan dan Ukuran Internasional (CGPM ke-1 1899).
Untuk menentukan massa sebuah atom, ilmuwan menetapkan standar massa kedua, yaitu berdasarkan massa atom karbon-12. Berdasarkan persetujuan internasional, ditetapkan bahwa massa sebuah atom karbon-12 sama dengan 12u (u adalah lambing untuk atomic mass unit).
1 u = 1,6605402 x 10-17 Kg
Dalam menentukan massa sebuah atom, ilmuwan menggunakan spektrometer massa, yang didesain pertama kali oleh Francis Williampada tahun 1919. Dalam spektrometer massa, kita menentukan perbandingan massa terhadap muatan (m/q) dari ion yang muatannya diketahui dengan mengukur jari-jari orbit melingkar ion tersebut dalam medan magnetik seragam.
Dengan spektrometer massa pertama saja, perbedaan massa dapat diukur hingga ketelitian 1 bagian dalam 10 000.
Besaran massa yang dikenal dengan simbol m, para peneliti berusaha keras untuk menentukan besaran massa ini agar satuannya bisa disepakati dan digunakan secara internasional. Satuan massa yang kita kenal saat ini adalah kilogram (kg) yang digunakan secara internasional, namun para ahli mempunyai definisi tersendiri tentang 1 kilogram. Pada tahun 1887 para ilmuwan membuat kesepakatan yaitu 1 kilogram didefinisikan dari massa sebuah silinder campuran platinum-iridium yang saat ini disimpan di International  Bureau  of Weights and Measures yang berada di Sèvres, Prancis.
Kesepakatan ini tidak berubah hingga sekarang. Duplikat dari silinder tersebut dapat kita jumpai di National Instutue of Standards and Technologi (NIST) di Gaithersburg, Mayland.
Pada 1799, kilogram didefinisikan sebagai massa air pada 4 derajat celcius yang menempati 1 desimeter kubik. Namun kemudian ditemukan bahwa volume air yang diukur ternyata 1,000028 desimeter kubik, sehingga standar ini ditinggalkan pada 1889.
Kilogram didefinisikan oleh sebuah benda silinder yang terbuat dari lempeng platina dan 10% indium pada ruang hampa di dekat paris.
Kilogram merupakam satu-satunya standar yang tidak bisa dipindahka. Tiruan-tiruannya telah dibuat dengan ketelitian mencapai 1/108part, namun metalurgi abad 19 belum baik, sehingga ketidak murnian pada logam menyebabkan kesalahan sekitar 0,5 part per billion setiap tahunnya.
Sekarang standard ini didefiniskan sebuah silinder logam platinum-iridium alloy (platinum 90%, iridium 10%) dan tentu saja masih disimpan di Internasional Bureau of Weights and Measure dekat Paris. Silinder ini kemudian diduplikasi untuk dikirim ke laboratorium standarisasi di beberapa negara untuk dibuat penentuan massa benda dengan duplikasi tersebut. (Hmm, aku teringat dengan timbangan tradisional di Indonesia).Duplikasi kg salah satunya disimpan di AS di dalam kubah di NIST. Standart ini dipindahkan minimal sekali setahun untuk mengecek duplikasi-duplikasi kg lainnya. Sejak 1889, Standart duplikasi ini dibawa ke Perancis untuk membandingkan kembali dengan standar yang asli. 
            Kesetaraan kilogram telah ditentukan yaitu 1kg= 1000 gram. Besar 1 gram itu sendiri merupakan massa 1cubic centrimeter (cc) air pada temperatur 4 derajat C. Seperti halnya panjang tadi, definisi kg juga mengalami kesalahan yaitu 1 kg= 1000 cc pada kerapatan maksimum di temperatur 4oC yang sebernarnya bernilai 1000,028 cc. Standar 1 pound yang didefinisikan sebuah massa benda yang sebanding dengan 0,4536 kg. Perlu dicatat pula, ada beberapa satuan massa yang mungkin kita sangat akrab yaitu ons (ounce). Dulu saat aku masih kecil (mungkin waktu SD) aku diajarkan bahwa 1 ons=100gram tapi sebenarnya itu salah. Nilai 1 ons=28,35 gram. Standard ini sudah lama tapi membuat benda yang setara dengan 1 ons ya cukup susah juga.
Saya bahas standar massa kedua yaitu satuan massa atom (u). Hal ini dilakukan untuk membandingkan massa atom yang sangat kecil ( jika kamu tahu notasi orde massa atom -24).Disesuaikan denga persetujuan Internasional, standart massa kedua adalah atom Carbon-12 yaitu massa dari 12 satuan massa atom (u) dengan kesetaraan 1 u= 1,6605402x10-27 kg dengan ketidakpastian berkisar 10 pada dua tempat desimal terakhir. Penentuan ini distandarisasi dengan eksperimen dengan ketelitian yang wajar. (Mungkin untuk referensi, bisa membaca eksperimen Gay Lussac dan hipotesa Avogadro). Hanya saja, standart massa ini masih belum umum, sehingga diperlukan penelitian. 
Gram (bahasa Greek/Latin: grámma), dengan simbol g, ialah unit jisim. Pada asalnya ditakrifkan sebagai "berat mutlak untuk air tulen yang sama dengan kuasa tiga satu perseratus meter pada suhu aismencair" [1] (kemudiannya 4 °C), satu gram kini ditakrifkan sebagai satu perseribu kilogram, unit asas SI, atau 1×10−3 kg yang pada dirinya ditakrifkan sebagai sama dengan jisim sebuah prototaip fizikal yang dikekalkan oleh Biro Timbang dan Ukur Antarabangsa.
Gram ialah unit asas untuk jisim dalam sistem metrik Perancis yang asal, serta juga untuk Sistem unit sentimeter-gram-saat (CGS). Perkataan "gram" berasal daripada perkatan Latin Akhir, gramma, yang membawa pengertian berat kecil.
Ton adalah satuan yang digunakan dalam berbagai hal, umumnya sebagai satuan massa, yang nilainya sama dengan 1000 Kilogram (kg). Satuan ini juga digunakan dalam berbagai bidang yang lain dalam ilmu fisika.


Dari
ke
Ton
Kuintal
Kilogram
Pon
Ons
Dekagram
Gram
Desigram
Sentigram
Miligram
10
1000
221
3536
10000
100000
1000000
10000000
100000000
100
2.21
353.6
1000
10000
100000
1000000
10000000
2.21
35.36
100
1000
10000
100000
1000000
16
45.31
453.1
4531
45310
453100
2.832
28.32
283.2
2832
28320
10
100
1000
10000
10
100
1000
10
100
10

            Pon (Pound) Seperti satuan yang lain, pound berhubungan dengan budaya Romawi. Satuan ini diturunkan dari satuan romawi yang disebut libra. Hal ini yang menjadikan “lb” sebagai singkatan dari pound, dan kata “pound” itu sendiri berasal dari bahasa Latin “pondo” yang berarti “berat/bobot”. Ukuran berat pound yang digunakan sekarang telah digunakan sejak abad ke-14, ketika pedagang Inggris menggunakan pengukuran untuk menjual barangnya berdasarkan berat daripada volume. Mereka menentukan satuan ini sama dengan 7.000 grain (gr), dan kemudian membagi 7.000 grain (1 pound) menjadi 16 ounce.
Dalam budaya sunda..............
1.    Alat Ukur Simbolik untuk Mengukur Volume
          Masyarakat Sunda dalam kesehariannya sudah mempunyai beberapa patokan untuk mengukur volume suatu benda, biasanya banyak menggunakan alat bantu kaleng, cangkir, dolak, dan anggota badan yang banyak digunakan meliputi tangan, yaitu keupeul,dll sebagai alat bantu mengukur volume benda yang akan diukurnya. Beberapa contoh hal tersebut dijelaskan sebagai berikut:
a.    Kulak, menggambarkan 1 kulak benda  berbentuk selinder, digunakan untuk menghitung volume benda yang tidak bisa dihitung satuan, 1 kulak setara dengan 1 liter.
b.    Dolak, menggambarkan 1 dolak truk atau tempat muatan truk kecil, digunakan untuk mengukur volume setumpuk pasir, 1 dolak setara dengan 1 kubik.
c.    Bakul, menggambarkan 1 bakul benda yang tidak bisa diukur satuan,  digunakan untuk mengukur volume  sejumlah padi, 1 bakul setara dengan 10 cm3.
d.   Gantang, menggambarkan 1 kulak benda berbentuk selinder, digunakan untuk menghitung volume benda yang tidak bisa dihitung satuan, 1 gantang setara dengan 10 liter.
e.    Cangkir, digunakan untuk mengukur volume beras, atau benda lain yang biasa dijual, ukuran 6 cangkir setara dengan 1 liter
f.     Keupeul, menggambarkan genggaman tangan seseorang, digunakan untuk mengukur volume benda yang hanya bisa digenggam tangan, 1 keupeul setara dengan 3 cm3.
2.      Alat Ukur Simbolik untuk Mengukur Kelompok
Masyarakat Sunda dalam kesehariannya sudah mempunyai beberapa patokan untuk mengukur kelompok benda, biasanya benda yang dikelompokkan adalah berupa sayuran, padi, atau daun-daunan, biasanya benda dikelompokkan dengan cara diikat dengan aturan tertentu, lalu dijual per kelompok. Beberapa contoh hal tersebut dijelaskan sebagai berikut:
a.    Kompet, menggambarkan 1 ikatan besar, biasanya digunakan untuk mengelompokkan benda yang berbentuk daun digulung dan diikat, 1 kompet setara dengan sepuluh lembar.
b.    Beungkeut, menggambarkan 1 ikatan kecil, digunakan untuk mengelompokan benda, biasanya sayur untuk mempermudah perhitungan, 1 beungkeut setara dengan sepuluh sampai duapuluh biji. 
c.    Eundan, menggambarkan ukuran segengam tangan, digunakan untuk memilah dan mengikat padi setelah dipanen agar mudah kering dan kuat, 1 eundan setara dengan satu genggam tangan .
d.   Dugel, menggambarkan ukuran tiga genggam tangan, atau tiga eundan, digunakan untuk memilah dan mengikat padi setelah dipanen agar mudah kering dan awet disimpan.
e.    Geugeus, menggambarkan ukuran dua genggam tangan, atau dua eundan,digunakan untuk memilah dan mengikat padi setelah dipanen agar mudah kering dan awet disimpan.
f.     Manggar/turuy, menggambarkan satu tangkai kelompok yang sama, digunakan untuk melihat kelompok buah-buahan, 1 manggar setara dengan 10 sampai 15 buah.
g.    Dapur, menggambarkan tanaman yang berasal dari kelompok yang sama, biasanya untuk tanaman yang tinggi, besar dan banyak, 1 dapur setara dengan 30 sampai 50 tangkai.
h.    Pincuk/bungkus, menggambarkan kemasan makanan biasanya menggunakan daun sebagai pembungkus dan seumat, digunakan untuk membungkus makanan.
i.      Sagunduk, digunakan untuk membandingkan kelompok atau gundukan benda, dengan gundukan lainnya, untuk memudahkan pembagian. Misal membagi hasil tangkapan ikan kecil yang susah dihitung satuan, hasil panen dll.
3.    Waktu
Lebih dari 3000 tahun yang lalu Bangsa Mesir membagi siang dan malam hari atas 12 jam yang sama. Aritmatika bangsa Babilonia memiliki bilangan dasar 60. Ini kemungkinan yang menyebabkan ketika jam mekanik berhasil dibuat pada abad ke-14, 1 jam dibagi lagi atas 60 menit. Kemudian, ketika jam mekanik bisa mengukur selang waktu yang lebih singkat, 1 menit dibagi lagi atas 60 detik. Dan satuan dari waktu adalah sekon atau detik.
Satu sekon adalah selang waktu yang diperlukan oleh atom sesium-133untuk melakukan getaran sebanyak 9 192 631 770 kali dalam transisiantara dua tingkat energi di tingkat energi dasarnya (CGPM ke-13; 1967)
Waktu atau masa adalah besaran yang selalu ada dalam setiap fenomena, karena disetiap waktu dan dimensi terjadi berbagai fenomena yang menarik untuk bisa diteliti. Sebelum tahun 1960, satuan waktu yang telah disepakati oleh ilmuwan secara internasional menggunakan turunan dari hari berdasarkan perhitungan matahari. Satuan waktu yang telah disepakati secara internasional sampai saat ini adalah detik atau sekon. Satu detik saat itu didefinisikan sebagai hasil dari (1/60)(1/60)(1/24) hari matahari (solar day). Namun tahun 1967, standar itu mengalami revisi setelah ditemukan suatu perangkat secara presisi sehingga dapaat didefinisikan 1 detik standar. Pada tahun tersebut para ilmuwan menyepakati bahwa 1 detik didefinisikan sebagai waktu yang diperlukan isotop jam atom cesium-133  atom untuk bergetar sebanyak 9.192.631.770 kali.
Dulu ketika sistem metrik diusulkan pada tahun 1792, didefinisi ulang bahwa 1 hari terdiri dari 10 jam. Ide ini masih belum sesuai. Pembuat arloji pada jaman itu, memberikan lempeng kecil yang menjaga waktu konvensional yaitu 12 jam. Permasalahannya adalah apakah kedua jam dalam satu arloji menunjukkan waktu yang  sama ?
   Para ilmuwan memperoleh bahwa hari matahari kurang dari 0,001 detik setiap satu abad maka didefinisi ulang pada tahun 1900 yaitu definis standart waktu adalah 1/86400 hari matahari, yang menunjukkan bahwa 1 hari terdiri dari 24 jam, 1 jam terdiri dari 60 menit dan satu menit terdiri 60 detik. Sebenarnya pernyataan ini masih belum terpenuhi karena rotasi bumi rerata menjadi lebih lambat tapi pada tahun 1956 rerata hari matahari pada tahun 1900 dipilih sebagai standard berbasis detik (second). Jam quartz, dimana cincin quartz dibuat untuk bergetar terus-menerus, dapat dikalibrasi terhadap rotasi bumi. Hanya saja, kalibrasi ini tidak dapat menghasilkan akurasi yang baik yang dibutuhkan untuk para peneliti dan saintis. 
Pada tahun 1964, detik telah didefinisikan sebagai durasi  9 192 631 770 periode radiasi terhadap transisi antara dua hyperfine level keadaan dasar dariatom cesium-133. Alat ukur waktu yang menggunkan cesium disebut jam atom cesium, yang memiliki ketelitian sangat tinggi dengan kesalahan 1 detik setiap 3000 tahun (WOW~). Jam atom ini berada di Nasional Institute of Standart and Technology (NIST) di Bouldore, Colorado yang menjadi standart untuk Coordinated Universal Time radio (WWV dan WWVH). General Conference on Weights and Measurements ke 13 telah menyatakan standart baru berdasar jam atom cesium tersebut:
"One second is the time taken by 9 192 631 770 oscillations of the light (of a specified wavelength) emitted by a cesium-133 atom." Artinya
waktu standar satu sekon adalah waktu yang diperlukan oleh atom sesium-33 untuk melakukan getaran sebanyak 9.192.631.770 kali periode getaran radiasi dari atom sesium.
Sistem bilangan yang paling banyak digunakan manusia saat ini adalah sistem desimal, yaitu sebuah sistem bilangan berbasis 10. Namun untuk mengukur waktu kita menggunakan sistem duodesimal (basis 12) dan sexadesimal (basis 60). Hal ini disebabkan karena metode untuk membagi hari diturunkan dari sistem bilangan yang digunakan oleh peradaban kuno Mediterania. Pada sekitar tahun 1500 SM, orang-orang Mesir kuno menggunakan sistem bilangan berbasis 12, dan mereka mengembangkan sebuah sistem jam matahari berbentuk seperti huruf T yang diletakkan di atas tanah dan membagi waktu antara matahari terbit dan tenggelam ke dalam 12 bagian. Para ahli sejarah berpendapat, orang-orang Mesir kuno menggunakan sistem bilangan berbasis 12 didasarkan akan jumlah siklus bulan dalam setahun atau bisa juga didasarkan akan banyaknya jumlah sendi jari manusia (3 di tiap jari, tidak termasuk jempol) yang memungkinkan mereka berhitung hingga 12 menggunakan jempol.
Jam matahari generasi berikutnya sudah sedikit banyak merepresentasikan apa yang sekarang kita sebut dengan “jam”. Sedangkan pembagian malam menjadi 12 bagian, didasarkan atas pengamatan para ahli astronomi Mesir kuno akan adanya 12 bintang di langit pada saat malam hari.
Dengan membagi satu hari dan satu malam menjadi masing-masing 12 jam, maka dengan tidak langsung konsep 24 jam diperkenalkan. Namun demikian panjang hari dan panjang malam tidaklah sama, tergantung musimnya (contoh: saat musim panas hari lebih panjang dibandingkan malam). Oleh karena itu pembagian jam dalam satu hari pun berubah-ubah sesuai dengan musimnya. Sistem waktu ini disebut dengan sistem waktu musiman. Pada sekitar tahun 147-127 SM, seorang ahli astronomi Yunani bernama Hipparchus menyarankan agar banyaknya jam dalam satu hari dibuat tetap saja yaitu sebanyak 24 jam, disebut dengan sistem waktu equinoctial. Namun sistem ini baru diterima secara luas oleh saat ditemukannya jam mekanik di Eropa pada abad ke-14.
Eratosthenes (276-194 SM), seorang ahli astronomi Yunani lainnya membagi sebuah lingkaran menjadi 60 bagian untuk membuat sistem geografis latitude. Teknik ini didasarkan atas sistem berbasis 60 yang digunakan oleh orang-orang Babilonia yang berdiam di Mesopotamia, yang jika ditilik lebih jauh diturunkan dari sistem yang digunakan oleh peradaban Sumeria sekitar 2000 SM. Tidak diketahui dengan pasti mengapa menggunakan sistem bilangan berbasis 60, namun satu dugaan mengatakan untuk kemudahan perhitungan karena angka 60 adalah merupakan angka terkecil yang dapat dibagi habis oleh 10, 12, 15, 20 dan 30.
Satu abad kemudian, Hipparchus memperkenalkan sistem longitude 360 derajat. Dan pada sekitar 130 M, Claudius Ptolemy membagi tiap derajat menjadi 60 bagian. Bagian pertama disebut dengan partes minutae primae yang artinya menit pertama, bagian yang kedua disebut partes minutae secundae atau menit kedua, dan seterusnya. Walaupun ada 60 bagian, yang digunakan hanyalah 2 bagian yang pertama saja dimana bagian yang pertama menjadi menit, dan bagian yang kedua menjadi detik. Sedangkan sisa 58 bagian yang lainnya membentuk satuan waktu yang lebih kecil daripada detik.
Sistem waktu ini membutuhkan waktu berabad-abad untuk tersebar luas penggunaannya. Bahkan jam penunjuk waktu pertama yang menampilkan menit dibuat pertama kali pada abad ke-16. Sistem waktu ini digunakan hingga sekarang oleh kita manusia modern.
Berikut adalah cara konversi dari satuan waktu yang satu ke satuan waktu lainnya :


1 =  putaran
1 = 60 menit atau 1 = 60̍
1̍ = (
1̍ = 60 detik atau 1̍ = 60̎
1̎ = (
1° = 60̍ = 3600̎
1̎ = (




a.       16°40̍  = 16° +
= 16° +
= 16° + °
= 16,67°

b.      23,45°  = 23° + 0,45°
= 23° + (0,45 x 60)̍
= 23° + 27 ̍
= 23°27
Beberapa satuan waktu yang sering kita jumpai adalah sebagai berikut:  milenium, abad, dasawarsa, windu, lustrum, tahun, bulan, minggu, hari, jam, menit, dan detik.
dibawah ini adalah konversi satuan waktu :
1 milenium    = 1000 tahun
1 abad         = 100 tahun
1 dasawarsa = 10 tahun
1 lustrum      = 5 tahun
1 tahun         = 12 bulan
1 bulan         = rata-rata 4 minggu
1tahun          = 365 hari dan 366 hari (tahun kabisat)
1 bulan         = 30 hari (rata-rata)
1 minggu       = 7 hari
1hari             = 24 jam
1 jam            = 60 menit
1 menit         = 1/60 menit
1 menit         = 60 detik
1 detik         = 1/60 menit
1 jam           = 3600 detik
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjDNqh0kb0_CscgsyGm2wpOfqZBgj1fnG79k11oL-p_006tTCH4nN4jNL-HABVHx472FZE6eqWxozpMAYqfLtp1JHgeFJO9PEty6Ic7ONj0Digb8YzDNcFZNIaXPAlaohkFmVJmAaudegI/s1600/waktu2.png



\https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg1oE2SnFrSKkcxuSON5k6pbbTmU9zfCDrHrdcOqIl3NRqryCGDscrVrIyIYg4qd6U8qHsGLJ4iWDWmPOcxTIaRYWnE1XjX9hRXsWkeNJom85B__fBdSHarCpnh7Hs-bu7-XZkk25VRAbU/s1600/waktu.png

3.        Aksiology
Besaran pokok sangat bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari khususnya yang dibahas dalam hal ini adalah besaran pokok dan satuan dari panjang dengan meter, massa dengan kilogram, dan waktu dengan sekon. Diantaranya sebagai berikut:
1.    Dalam bidang ekonomi
a.       Pengukuran merupakan hal penting dan pertama sebelum menentukan harga yang diukur dari panjang atau massa suatu barang
b.      Dalam bisnis jasa waktu sangat dibutuhkan untuk menentukan berapa jasa yang harus dibayar.
2.    Dalam bidang biologi, kimia, dan fisika
Pengukuran berperan sebagai pengukur makhluk hidup dan benda mati yang erat kaitannya dengan penelitian. Dalam penelitian tidak hanya panjang dan massa saja tapi juga dibutuhkan berapa lama waktu yang diperlukan dalam perubahan suatu zat menjadi zat yang lainnya. Semua itu digunakan untuk pengumpulan data, analisis data, penafsiran, kesimpulan, dan lain-lain.
3.    Dalam bidang psikologi dan kedokteran
Pengukuran adalah hal yang sangat penting untuk mengukur keadaan jiwa seseorang. Meskipun pengukuran fisika hanya sekedar pengukuran berat badan, tinggi badan, suhu tubuh yang dihubungkan dengan kondisi jiwa seseorang. Karena itu, dalam Psikologi tidak ada pendekatan tunggal dalam pengukuran, semua bersifat relatif. Pengukuran dalam Psikologi umumnya didasarkan pada sample perilaku yang jumlahnya terbatas dan pasti ada kesalahan. Sehingga, hasilnya tidak dapat didefisnisikan dengan baik.
Pengukuran fisika tersebut juga berguna dalam bidang kedokteran sebagai syarat untuk mengetahui kondisi pasien. Waktu juga sangat bermanfaat dalam bidang kedokteran, misalnya untuk mengetahui kecepatan detak jantung seorang pasien dalam beberapa sekon.
4.    Kuliner
Gram digunakan dengan paling meluas sebagai satu unit ukuran untuk ramuan-ramuan bukan cecair bagi tujuan memasak-masak serta untuk membeli barang runcit di seluruh dunia. Untuk barang-barang makanan yang biasanya dijual dalam jumlah yang jauh kurang daripada 1 kg, harga unit biasanya diberikan untuk setiap 100 g.
Kebanyakan piawai dan keperluan undang-undang untuk label pemakanan bagi barang-barang makanan memerlukan kandungan-kandungan relatifnya dinyatakan untuk setiap 100g barang tersebut agar angka-angkanya boleh juga dibaca sebagai peratusan.
Kegiatan-kegiatan tersebut yang berkaitan dengan pengukuran panjang, massa, dan waktu dalam masalah kehidupan sehari-hari akan mudah diselesaikan karena sudah memiliki besaran pokok yang bersifat mutlak kapanpun  dan dimanapun. Untuk itulah pernyataan diatan menjadi bukti bahwa besaran pokok sangat bermanfaat bagi kehidupan umat manusia.

.



















BAB III
PENUTUP

A.      KESIMPULAN
Dahulu sebelum ditemukannya satuan-satuan yang standar, orang-orang sangat kesulitan dalam menentukan ukuran.begitu banyak standar yang ditetapkan. Contohnya banyak  orang yang menentukan ukuran panjang dengan depa atau jengkal sedangkan setiap orang mempunyai ukuran jengkal yang berbeda-beda. Lalu dengan setiap Negara yang mempunyai standarnya masing-masing, ada yang memakai inchi, dan foot segala sesuatunya akan sangat membingungkan.
Besaran adalah sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan angka. Pengukuran adalah membandingkan suatu dengan satuan yang dijadikan sebagai patokan. Dalam fisika pengukuran besaran merupakan sesuatu yang sangat vital. Suatu pengamatan terhadap besaran fisis harus melalui pengukuran. Pengukuran-pengukuran yang sangat teliti diperlukan dalam fisika, agar gejala-gejala peristiwa yang akan terjadi dapat diprediksi dengan kuat. sesuatu yang dapat di ukur atau di hitung, dan dinyatakan dengan angka dan satuan.
Satuan didefinisikan sebagai pembanding dalam suatu pengukuran besaran. Setiap besaran mempunyai satuan masing-masing, tidak mungkin dalam 2 besaran yang berbeda mempunyai satuan yang sama. Apa bila ada dua besaran berbeda kemudian mempunyai satuan sama maka besaran itu pada hakekatnya adalah sama.
Jika membahas tentang besaran dan satuan maka ada kaitanya dengan cara pengukuran,alat yang digunakan untuk mengukur sesuatu berbeda-beda tergantung dengan apa yag diukur, ketelitian sangat dibutuhkan dalam pengukuran tersebut.
Dari makalah yang telah dibuat ini telah diketahui begitu banyak besaran dan satuannya serta cara pegukurannya yang lazim.dan dengan standar yang telah ditetapkan manusia tidak menjadi kebingungan untuk menetapkan satuan dalam suatu pengukuran.

B.       SARAN
1.    Besaran dan satuan sangatlah penting untuk dipelajari karena sangat erat kaitanya dengan kehidupan manusia.
2.    Saat melakukan pengukuran sangatlah membutuhkan ketelitian yang tinggi agar dapat menekan kesalahan dalam pengukuran.