Saturday, August 27, 2016

TUGAS ESSAY
REALISASI PERAN INTELEKTUAL MAHASISWA GUNA MEMBANGUN NEGERI YANG MAKMUR SEJAHTERA







KELOMPOK 27

NISRINA FAUZIYYAH PUAD
162151081





UNIVERSITAS SILIWANGI
PENDIDIKAN MATEMATIKA
KOTA TASIKMALAYA

REALISASI PERAN INTELEKTUAL MAHASISWA GUNA MEMBANGUN NEGERI YANG MAKMUR SEJAHTERA

“Sesungguhnya di tangan pemudalah letaknya suatu umat, dan di kaki merekalah terdapat kehidupan umat”
Mahasiswa adalah status yang disandang oleh seseorang karena sedang melakukan proses pembelajaran di perguruan tinggi yang diharapkan dapat menjadi calon-calon intelektual atau cendikiawan muda dalam suatu lapisan masyarakat. Mahasiswa biasanya terdiri dari umur 18-30 tahun atau dalam arti lain mahasiswa masih mengalami kelabilan emosi karena belum mencapai kedewasaan yang sempurna atau masih bisa disebut pemuda. Namun sedikit sekali pemuda yang bisa merasakan menjadi seorang mahasiswa yang mumpuni dalam kemampuan intelektualnya.
Maka dari itu mahasiswa identik dengan masa muda yang produktif. Dikatakan demikian karena pada saat menjadi mahasiswa seseorang baru akan memasuki gerbang kedewasaan, setelah sekian lama berada dalam fase remaja dengan dibekali ilmu pengetahuan yang  dapat memaksimalkan proses pendewasaannya dan membantu mempercepat kematangan pemikiran intelektualnya. Dalam memasuki fase kedewasaan ini mahasiswa mulai belajar untuk membangun jati dirinya dengan didasari oleh suatu idealisme yang diyakini oleh dirinya tanpa dipengaruhi oleh faktor-faktor eksternal yang dapat menggeser makna kebenarannya. Mahasiswa juga belum terprngaruhi oleh kepentingan-kepentingan suatu golongan, ormas, parpol, dan sebagainya.
Masa muda adalah masa yang penuh dengan harapan, sarat dengan cita-cita dan penuh dengan romantika kehidupan yang sangat indah. Karena itu pantas saja jika dikatakan bahwa para pemuda merupakan salah satu penemtu maju atau mundurnya suatu negara. Sebab terbukti bahwa pemuda sudah fitrahnya merupakan penerus estapeta kepemimpinan suatu negara. Sebuah ungkapan menyatakan “young today is leader in tomorrow”.
Berdasarkan berbagai potensi dan kesempatanyang dimiliki oleh mahasiswa, tidak sepantasnya mahasiswa hanya mementingkan kebutuhan dirinya sendiri tanpa memberikan kontribusi terhadap bangsa dan negaranya. Mahasiswa bukan lagi siswa yang tugasnya hanya belajar, bukan rakyat, bukan pula pemerintah yang mengatur negeri. Mahasiswa memiliki posisi tersendiri di lingkungan masyarakat, namun bukan berarti memisahkan diri dari masyarakat, bisa pula diartikan bahwa posisi mahasiswa itu berada di antara posisi masyarakat dan pemerintah. Oleh karena itu harus ditentukan peran intelektual mahasiswa untuk menentukan arah perjuangan dan kontribusi mahasiswa tersebut.
Realisasi peran mahasiswa guna membangun suatu negara yang makmur dan sejahtera diantaranya, sebagai berikut:

·         Mahasiswa sebagai “Iron Stock
Mahasiswa sebagai “Iron Stock”, yaitu mahasiswa diharapkan menjadi manusia-manusia yang memilki kemampuan intelektual yang tangguh dan akhlaq mulia yang nantinya akan menggantikan generasi-generasi sebelumnya. Intinya mahasiswa itu merupakan aset, cadangan, harapan bangsa untuk masa depan.
Dalam konsep islam para pemuda (mahasiswa) sebagai generasi pengganti tersirat dalm Al-Quran Surat Al-Maidah:54, yaitu pemuda sebagai pengganti generasi yang sudah rusak dan memiliki karakter yang mencintai dan dicintai, lemah lembut pada yang beriman dan keras pada yang kafir. Sejarah telah membuktikan bahwa ditangan pemudalah perubahan-perubahan besar terjadi, dari zaman nabi, kolonialisme, hingga reformasi pemudalah yang menjadi garda depan perubahan kondisi suatu negara. Langkah berikutnya yang dapat kita lakukan untuk memenuhi peran Iron Stock tersebut adalah dengan memperkaya diri kita dengan berbagai pengetahuan baik itu dari segi keprofesian atau dari segi kemasyarakatan, dan tak lupa dengan mempelajari kesalahan-kesalahan yang terjadi pada generasi sebelumnya.

·         Mahasiswa sebagai “Guardian of value
Mahasiswa sebagai “Guardian of  value”, berarti mahasiswa sebagai penjaga nilai-nilai yang berada di masyarakat. Masyaraakat dan pemerintah harus melihat mahasiswa sebagai insan akademis yang selalu berpikir ilmiah dalam mencari kebenaran.
Sebagai mana diterangkan di atas  bahwa nilai yang harus dijaga adalah sesuatu yang bersifat benar mutlak, dan tidak ada keraguan di dalamya. Nilai itu jelaslah bukan dari hasil pragmatisme, nilai itu haruslah berasal dari dzat yang maha benar dan maha mengetahui.
Pemikiran Guardian of  value yang berkembang selama ini hanyalah sebagai penjaga nilai-nilai yang sudah ada sebelumnya. Hal itu memang tidak salah, namun arti sebenarnya Guardian of  value adalah penyampaian, dan penjagaan nilai-nilai kebenaran mutlak dimana nilai-nilai tersebut diperoleh berdasarkan watak ilmu yang dimiliki mahasiswa. Watak ilmu itu sendiri adalah selalu mencari kenbenaran yang ilmiah. Selain sebagai penjaga Guardian of  value memiliki kelemahan yaitu bilamana terjadi pergeseran nilai, dan nilai itu sudah jadi perimeter kebaikan di masyarakat, maka kita akan kesulitan dalam memandang arti kebenaran nilai itu sendiri.

·         Mahasiswa sebagai “Agent of Change
Mahasiswa sebagai “Agent of Change” yaitu mahasiswa sebagai agen suatau perubahan negerinya karena sudah memiliki landasan intelektual yang dapat membantu proses perubahan kearah yang lebih baik, berbeda dengan pemuda biasa yang tidak memiliki landasan intelektual mereka tidak akan bisa melakukan perubahan kearah yang lebih baik. Kondisi negara pada saat ini masih jauh dari kata ideal, masih banyak benih-benih penyakit yang ada di  hati masyarakat, mulai dari para pejabat hingga rakyat golongan bawah.
Alasan selanjutnya mengapa kita harus menggadakan perubahan adalah karena perubahan merupakan sebuah perintah sang pencipta. Berdasarkan dalam Al-Quran surat Ar-Ra’d:11, suatu kaum harus mau berubah jika mereka menginginkan suatu keadaan yang lebih baik. Lalu berdasarkan hadis yang menyebutkan bahwa “orang yang hari ini lebih baik dari hari kemarin adalah orang yang beruntung, dan yang tidak lebih baik adalah orang yang merugi”. Oleh karena itu betapa pentingnya sebuah perubahan yang harus kita lakukan.
Perubahan itu sendiri terbagi menjadi dua pandangan. Pandangan pertama menyatakan bahwa tatanan kehidupan masyarakat sangat dipengaruhi oleh hal-hal yang bersifat materialistik seperti teknologi, misalnya suatu negara belum menggunakan peralatan teknologi modern (tradisional) maka akan menciptakan masyarakat yang feodal. Sedangkan negara yang sudah menerapkan teknologi modern yang super canggih maka akan menciptakan masyarakat kapitalis, dan internet akan menciptakan masyarakat yang informatif. Sedangkan pandangan lainnya meyakini bahwa ideologilah yang memegang peranan penting dalam perubahan suatu negeri. Maka dari itu kita sebagai mahasiswa harus bisa mengakomodasi kedua pandangan tersebut guna tercapainya perubahan yang kita harapkan.

Dari uraian diatas dapat diartikan bahwa pemuda memilki peran penting atau dapat diartikan sebagai tulang punggung suatu negara mencapai kemakmuran dan kesejahteraan dalam kehidupan seluruh rakyatnya. Oleh karena itu kita sebagai generasi penerus bangsa mari kita singsingkan lengan baju, kencangkan ikat pinggang, langkahkan kaki untuk bekerja dan beramal demi kemajuan negara yang kita cintai.


No comments:

Post a Comment