JURNAL
PEMBELAJARAN FILSAFAT DAN SEJARAH MATEMATIKA
JURNAL
Untuk memenuhi
salah satu tugas mata kuliah filsafat dan sejarah matematika
Oleh,
Nama : Nisrina
Fauziyyah Puad
NPM : 162151081
PENDIDIKAN
MATEMATIKA
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
SILIWANGI
TASIKMALAYA
2016
JURNAL PEMBELAJARAN
MATA KULIAH FILSAFAT DAN SEJARAH
MATEMATIKA
NAMA : NISRINA
FAUZIYYAH PUAD
NPM :
162151081
PRODI : S1
PENDIDIKAN MATEMATIKA
KELAS : 2016/B
DOSEN
PENGAMPUH : DEDI NURJAMIL, M.Pd
Assalamualaikum
Warahmatullahi Wabarakatuh
Setiap hari rabu pukul 12.30 kami tingkat satu alias “MABA” kelas
KRS B dan D pendidikan matematika universitas siliwangi selalu mengikuti
pembelajaran di ruang kelas K 10 pada mata kuliah “FILSAFAT DAN SEJARAH
MATEMATIKA”. Mata kuliah yang sangat sangat spesial sekali, mengapa dikatakan
sangat spesial? Karena pada mata kuliah ini baru ada tahun ini. So? Ya
kita tidak bisa bertanya ke kaka tingkat karena merekapun belum pernah
mempelajari matakuliah ini, jadinya kita tidak memiliki tips and trik
dalam mata kuliah ini dan kita harus mempelajari sendiri tanpa ada petujuk
jalan. Terus dosennya? Ya justru itu dosennya pun baru mengajar mata kuliah ini,
walaupun waktu dulu memang pernah ada mata kuliah sejarah matematika di
beberapa tahun yang lalu meskipun sempat mata kuliahnya dihapus dan baru muncul
kembali sekarang pada tahun pelajaran
2016/2017 sekaligus dalam pelajarannya ditambah dengan filsafatnya tidak hanya
sejarahnya saja. Karena untuk apa tujuannya? Tujuannya antara lain adalah
sebelum kita belajar dan mengenal lebih jauh tentang materi matematika
sebaiknya kita terlebih dahulu mengenal filsafat dan sejarahnya.
Siapa sih dosen FILSAFAT DAN SEJARAH MATEMATIKA? He is Mr.
Dedi Nurjamil, M.Pd. but dia mempunyai bodyguard eh salah bukan bodyguard
tapi orang-orang hebat yang membantu beliau dan lebih hebatnya lagi mereka
ternyata adalah murid beliau. Who is he? He is Mr. Dedi Muhtadi,
M.Pd and Mr. Eko Yulianto, M.Pd. terus ada aa kakak tingkat yang udah dikasih
kepercayaan oleh Mr.Dedi untuk membimbing kami, dia adalah kak Gilang, dia
orangnya respect banget deh buat jadi kakak pembimbing kita, karena selain dia
ngasih pengetahuannya dia juga ngasih kita pengalaman-pengalaman yang dia lalui.
Walaupun dosen yang tertera di KRSnya adalah Pak Dedi Nurjamil,
M.Pd tapi saya rasa yang memegang kemudi di kelas adalah Mr. Dedi Muhtadi, M.Pd,
karena katanya beliau jago banget filsafatnya. “Saya disini hanya akan membuka
cakrawala pikiran kalian” selogan itulah yang sering mengingatkan kepada
dirinya. Mengapa? Karena kata itulah yang sering beliau ucapkan guna memotivasi
kita untuk dapat belajar atau mencari ilmu lebih baik lagi. Satu kata buat Mr.
Dedi Muhtadi, M.Pd pada saat ngajar MANTAPPPPPP. T O
P B G T
lah pokoknya tapi mungkin semangatnya beliau kalau lagi ngajar suka
terlalu cepet bicaranya jadinya saya kesulitan untuk menangkap apa maksud dari
pembelajaran dan pada akhirnya pun saya kebingungan sendiri.
Hari pertama mata kuliah filsafat dan sejarah matematika saat itu
tanggal 24 Agustus 2016, kesannya WOW!!! Satu mata kuliah ada 3 orang dosen.
Dikampus dan di prodi apa penomena itu terjadi? Hanya di Universitas Siliwangi
Prodi Matematika saja yang seperti itu. Karena dalam sejarah tidak pernah
ditemukan kondisi belajar atau keadaan dalam satu kelas terdapat tiga orang
dosen yang mengajar sekaligus dalam mata kuliah yang sama dan diwaktu yang sama
pula.
Pembelajaran pertama dilakukan setelah shalat dzuhur pukul
12.30-14.10, ke-tiga dosen “KEREN” itu siap untuk mencetak manusia-manusia
berkualitas dan berpengetahuan luas yang siap untuk mengamalkan ilmu yang telah
mereka peroleh. Pembelajaran dibuka oleh dosen yang paling senior dari ketiga
dosen itu, yakn i Mr. Dedi Nurjamil, M.Pd. selanjutnya kita diberi pencerahan
oleh Mr. Dedi Nurhadi, M.Pd. dengan selogan khas beliau “saya disini hanya akan
membuka cakrawala berpikir kalian”. Disambung dengan dosen paling muda dan
penuh semangat yakni Mr. Eko Yulianto, M.Pd dengan perkataan khasnya “Kalau
hidup sekedar hidup harmau di hutan juga hidup, kalau kerja sekedar kerja
kerbau disawah juga kerja. So?” pada hari itu kita belum diberikan
materi mengenai mata kuliah yang akan kami pelajari selama satu semester
kedepan, kami hanya dikenalkan dengan “Apa itu Filsafat?” “Apa itu Manusia?”
dan lain sebagainya. Intinya hari itu kita hanya diberikan dasar untuk
mempelajari matakuliah sejarah dan filsafat matematika.
Ditengah pembelajaran berlangsung Mr. Eko Yulianto, M.Pd memberikan
jebakan kepada kita tentang materi perkalian, dan karena kita sudah terdoktrin
oleh guru sekolah dasar maka kita hanya tahu itu salah tanpa bisa memberikan
alasan kenapa jawaban itu salah. Pembelajaran mata kuliah pertama berjalan
sempurna dan bisa dipahami walau kita baru mengenalnya. Namun walupun dalam
pertemuan pertama kami langsung diberi tugas membuat makalah kelompok (tiga
orang) dan akan diseminasi setelah UTS.
Pertemuan kedua saat 31 Agustus 2016 di jam yang sama yaitu ba’da
dzuhur pukul 12.30 WIB dan ditempat yang sama kami melakukan pertemuan kedua
dan hanya oleh dua orang dosen tanpa Mr. Eko Yulianto, M.Pd (beliau sedang
menempuh study S3 di Universitas Pendidikan Indonesia) dan sebenarnya Mr. Dedi
Nurhadi, M.Pd pun sedang menempuh study S3 yang “katanya” sudah semester akhir
yang tandanya akan segera merampungkan pendidikannya untuk mendapat gelar
DOKTOR di Universitas Pendidikan Indonesia. Mr. Dedi Nurjamil, M.Pd hanya mengawasi
berjalannya pembelajaran dan sesekali melihat dan ikut memberikan materi kepada
kita.
Dipertemuan ke-dua ini kita lebih dikenalkan tentang materinya.
“Apa itu filsafat?” Filsafat adalah sebuah ilmu untuk berfikir. Siapakah yang
berfikir itu? MANUSIA. Lalu apa manusia itu? Banyak pengertian yang menjelaskan
tentang manusia, diantaranya sebagai berikut:
1.
Ilmu Biologi, manusia diartikan sebagai
makhluk Homo Sapies (makhluk yang berakal dan berbudi)
2.
Bahasa
Sansakerta, manusia diartikan sebagai Manas dan sia (makhluk yang
berfikir dan berbudi)
3.
Islam,
manusia diartikan sebagai Al-Insan dan Al-Basyar. Al-Insan artinya manusia
dalam aspek jiwanya atau ruhnya dan Al-Basyar artinya manusia dari segi fisik
atau jasmaninya.
Lalu setelah dipaparkan pengertian manusia dari berbagai ilmu
pengetahuan apa sih pengertian manusia dari ilmu filsafat? Pengertian manusia
dalam ilmu filsafat ialah “Manusia adalah mahluk pencari kebenaran”.
c
|
c
|
c
|
JAWABAN
c
|
c
|
MUTLAK/ABSOLUT RELATIF/NISBI
c
|
c
|
TUHAN DUNIA
c
|
c
|
NYATA
MAYA/KHAYAL
“hidup itu jangan banyak melamun, always positif thinking!!!”
Terdapat perbedaan dalam memandang sebuah permasalahan, apalagi
yangmenyangkut tentang kebenaran dari sebuah realita kehidupan. Paradigma
berpikir yang bersifat dualisme:
Agamawan
|
Halal
|
Agama
|
Ilmuwan
|
Benar
|
Logika
|
Budayawan
|
Baik
|
Etika
|
Seniman
|
Indah
|
Estetika
|
Politikus
|
Untung
|
Politika
|
HATI (keyakinan serba MAHA) didasari:
1.
Nilai-niali
kesadaran
Sifat: 2. Kejujuran
1.
Esa 3. Keikhlasan
2.
Tunggal
3.
Nyata
4.
Mutlak/Absolut
OTAK
MANUSIA:
1.
Daya
Pikir
2.
Daya
Ingat
3.
Daya
Hafal
4.
Daya
Khayal
FILSAFAT
SEBAGAI CARA BERPIKIR
Filsafat adalah
kebenaran tentang segala hasil berpikir yang dilakukan secara :
1. Radikal
(mendasar)
Mendasar, meragukan
sesuatu sebagai kebenaran sebelum ada fakta yang membenarkan.
2. Spekulatif
(sistematis)
Memisahkan fakta
yang diandalkan dengan yang tidak dapat diandalkan.
3. Universal
(menyeluruh)
Menyeluruh atau
berkaitan dengan aspek lain.
FILSAFAT SEBAGAI ILMU
Filsafat mengandung
pertanyaan keilmuan, diantaranya sebagai berikut:
1.
Ontology, Apakah?
Menanyakan hakekat suatu secara mendalam,
yang tadinyantidak tahu jadi tahu.
2.
Epitemology, Bagaimanakah?
Menanyakan sifat-sifat yang dapat ditangkap
indera, deskriptif.
3.
Axiology, Kemanakah?
Menghasilkan pengetahuan normatif yang
dapat dijadikan pedoman, menjadi tradisi.
FILSAFAT
SEBAGAI PANDANGAN HIDUP
Pandangan hidup tercermin dalam sikap dan cara hidup sebagai dasar tindakan
dan menyelesaian persoalan hidup. Filsafat bersumber pada kodrat manusia sebagai
makhluk individu, makhluk sosial dan makhluk Tuhan.
FILSAFAT
SEBAGAI PANDANGAN HIDUP
· Unsur raga, melahirkan filsafat biologi
· Unsur jiwa, melahirkan filsafat psikologi
· Unsur rasa, melahirkan filsafat keindahan (estetika)
· Unsur jiwa-raga, melahirkan filsafat antropologi
· Unsur akal pikiran, melahirkan filsafat berpikir (logika)
·
Unsur
kehendak berbuat melahirkan filsafat tingkah laku (etika)
·
Unsur
hubungan dengan aspek kehidupan melahirkan filsafat nilai(axiology)
·
Unsur
kepercayaannya melahirkan filsafat agama (theology)
·
Sebagai
makhluk sosial melahirkan filsafat sosial
·
Sebagai
warga negara melahirkan filsafat negara
CABANG
FILSAFAT MENURUT ILMU FILSAFAT
·
Filsafat
sistematis : logika, metafisika, epistemology, etika, estetika
·
Filsafat
khusus : filsafat pendidikan, filsafat sejarah, filsafat bahasa, filsafat hukum,
filsafat politik, filsafat agama
·
Filsafat
keilmuan : filsafat psikologi, filsafat matematika, filsafat biologi, filsafat linguistik,
filsafat ilmu-ilmu sosial
CABANG
FILSAFAT SECARA UMUM
·
Filsafat
tentang pengetahuan : logika, epistemology, etika, estetika, kritikilmu, filsafat
tentang tindakan
·
Filsafat
tentang kenyataan : ontology,theologi,cosmology
·
Sejarah
filsafat
“Anda akan menjadi seperti apa yang dipikirkan”
“Orang yang mengerti adalah orang yang mengalami,dan orang yang
mengalami adalah orang yang melakukan”
Jangan berpikir ingin “menjadi”,
Tetapi MENJADILAH.
Jangan berpikir ingin “pergi”,
Tetapi BERJALANLAH, karena langkah pasti
yang akan mengantarkan anda
kepada tujuan yang ingin dicapai.
Lihatlah apa yang bisa diLIHAT
Dan dengarlah apa yang bisa diDENGAR,
Kemudian RASAkan apa yang terjadi.
Jangan hidup di alam mimpi dan khayalan,
Tetapi hiduplah di dalam realita.
Karena, itu adalah kepastian yang sedang dialami.
Pertemuan
ke-tiga tanggal 07 September 2016 membahas tentang arti philosofis, Philosofis
berasal dari dua kata yaitu Philos dan Shofia. Philos artinya
Cinta dan Shofia artinya kebijaksanaan. Jadi orang Philusuf adalah
orang yang mencintai kebijaksanaan.
Kebijakan
itu ada tiga, yaitu:
1.
Kebenaran
(logika)
2.
Keindahan
(estetika)
3.
Keadilan
(etika)
“Ketahuilah apa yang engkau ketahui
dan apa yang tidak kau ketahui”
“LOOK YOUR SELF”
SPEKTRUM PENGETAHUAN
Telah dijelaskan tentang tingkatan ilmu, manusia dibagi menjadi
empat golongan berdasarkan dari ilmunya:
1.
Seseorang
yang tahu, dan dia tahu kalau dirinya tahu
2.
Seseorang
yang tahu, dan dia tidak tahu kalau dirinya tahu
3.
Seseorang
yang tidak tahu, dan dia tahu kalau dirinya tidak tahu
4.
Seseorang
yang tidak tahu, dan dirinya tidak tahu kalau dirinya tidak tahu
Lalu kitak juga telah mengetahui bahwa tingkatan ilmu menurut
Al-Ghazali, yaitu sebagai berikut:
1.
Ilmu
Yakin
2.
Ainul
Yakin
3.
Haqqul Yakin
4.
Istatul
Yakin
LEVEL PENGETAHUAN
Pengindraan Mimpi Intuisi/Ilham/wahyu
Logika/
TAHU
|
Norma
Sikap
Perilaku
Akhir
Pada pertemuan ke-empat Mr. Dedi Muhtadi, M.Pd tidak bisa
menyampaikan materi matakuliah sejarah dan filsafat matematika karena ada
urusan yang tidak dapat ditinggalkan oleh beiau. Lalu bagaimana dengan
pembelajaran di k 10? Apakah di liburkan atau ada tugas? TUGAS iya Dosen juga
masuk. Tugas dari Mr. Dedi Muhtadi, M.Pd adalah membuat jurnal, jurnal tentang
pembelajaran pada matakuliah sejarah dan filsafat matematika. So jurnal itu apa sih? Jujur aja yak kami mahasiswa
tingkat satu atau masih dibilang anak yang baru keluar SMA kebingungan dengan
tugas yang Mr. Dedi berikan satu hari sebelum tanggal 14, makalah juga susah
apalagi jurnal? jadi ya kita pada hari Rabunya belum ada yang mengerjakan
tugasnya dikarenakan gelap gulitanya alam pikiran kita. Lalu munculah
penerangan dari Mr. Eko yang di posting di group facebook Teori Bilangan dan
Analisis Vektor tentang tugas yang Mr. Dedi berikan yaitu contoh sebuah jurnal
kakak tingkat kelas AnVek Squad.
Lalu siapa dosen yang masuk untuk memberikan materi pembelajaran?
Beliau adalah dosen senior (dosen asli dalam jadwal KRS) yaitu Mr. Dedi
Nurjamil, M.Pd beliaupun tidak sendirian, demi untuk memajukan mahasiswanya
atau melatih mental mahasiswanya beliau didampingi oleh kakak tingkat yang
sangat sangat berprestasi yaitu Kak Gilang. Dalam pertemuan kali ini Mr. Dedi
Nurjamil, M.Pd menjelaskan tentang “Peradaban Manusia Mengenai Perkembangan
Matematika dan Tentang Hakikat Matematika”.
Tau gak sih dari pertemuan kali ini aku berfikir ternyata sejarah
dan filsafat matematika tidak segampang yang ada dalam pikiran. Keliatannya
belajar sejarah dan filsafat matematika itu enteng banget, ternyata itu sangat
sangat keliru. Mulailah adanya burung-burung yang berterbangan di atas kepala
saat mempelajari bilangan kelipatan 60. Dan ternyata setelah mengerti dan
memahaminya barulah dimengerti. Dan baru saya sadari bahwa ternyata kok
orang-orang yang dianggap primitif oleh orang-orang sekarang malah mereka yang
menjadi penemu bilangan yang kita gunakan sampai saat ini. Jika kita pikirkan
siapa yang lebih primitif? Mereka seperti itu padahal masih diselimuti
keterbatasan, nah sekarang di zamannya kita yang bisa dikatakan serba canggih
kontribusio apa yang dapat kita berikan bagi peradaban sejarah manusia?. Subhanallah
Apakah kalian belum sadar? Ternyata cikal bakal peradaban ilmu
pengetahuan adalah dari pemikiran atau ide orang mesir kuno dan daerah jazirah
arab. Tapi mengapa sekarang yang menguasai peradaban ilmu pengetahuan bukan
orang mesir atau jazirah arab yang notabene nya adalah orang islam? Malahan
orang eropa yang dulu berada pada zaman kegelapan telah bangkit dan telah mengalahkan
negara-negara yang terlebih dahulu maju peradabannya. Nah itulah yang menjadi
PR yang tak pernah ada solusinya!
Peradabab manusia mengenai matematika:
1.
Mesir
kuno (4900 SM) : buktinya piramida
·
Memmakai bilangan kelipatan 10
·
Bisa menghitung sampai 1.000.000
·
Bilangan disesuaikan dengan kehidupan
alam (memakai tulang belulang, tongkat)
l : satu
: sepuluh
ll
=
ll = l
l : dua belas
MESIR
KUNO
|
SIFAT
MATEMATIKA
MESIR
KUNO
|
BATU
ROSSETA
|
PAPIRUS
RHIND
|
SISTEM
BILANGAN
|
2.
Jazirah
Arab : Bangasa Babilonia
·
Basis
60
·
Hanya
memiliki dua tanda bilangan
SISTEM
MATEMATIKA
BABILONIA
|
BABILONIA
|
PLIMPTON
372
|
SISTEM
BILANGAN
|
BILANGAN2
KEBALIKAN
|
Contoh:
60 =
1.601 + 0
75 = 1.601 + 15.600
4.000 = 1.602 +
6.601 + 40.600
7.563
= 2.602 + 6.601 + 3.600
Suku Maya
1 .
2 .
.
3
. . .
4
. . . .
5 _____
20 = 1.201 + 0
30 = 1.201
+ 10.200
500 = 1.201.18 + 7.20 + 0
.
. .
Perbedaan antara bilangan Mesir Kuno dan Hindu Arab
1.
Mesir
Kuno : Tidak memiliki nilai tempat
2.
Hindu
Arab : Memiliki nilai tempat
YUNANI
KUNO
|
SIFAT
MATEMATIKA
|
KAUM
PHYTAGORAS
|
KEMUNCULAN
GEOMETRI
DEMONSTRATIF
|
SISTEM
BILANGAN
|
HAKIKAT
MATEMATIKA
Menurut kaun
pythagorean matematika merupakan bilangan yang mengatur alam semesta. C. F.
Gauss menyatakan bahwa matematika adalah “The Queen of Sience” yang artinya
matematika adalah ratu dari sains, aritmatika adalah ratu dari matematika.
Matematika merupakan ilmu sains yang paling pasti dan konklusi-konklusinya
memberi ruang dan bukti yang absolut. Matematika juga merupakan bidang studi di
dalam yang mana kita saat mempelajarinya tidak tahu apa yang sedang dibicarakan
Pada zaman
purbakala peradaban matematika belum terlihat berkembang, karena keadaan manusia
pada saat ittu belum bisa menghitung. Dan telah kita ketahui bersama bahwa
peradaban matematika di dunia dimulai pada zaman mesir kuno.
Dalam mempelajari
matematika seharusnya kita mengerti dulu tentang materinya baru
menghapalkannya, bukan dengan menghapal dulu baru mempelajarinya.
Pembelajaranpun selesai pada pukul 15.00 WIB. Sebelum pulang Mr.
Dedi Nurjamil, M.Pd mengingatkan kembali tentang makalah yang ditugaskan dan
belum sedikitpun yang kami kerjakan. Ketakutanpun mulai merambah di jiwa takut akan
tugas yang deadlinenya sebentar lagi. Bagaimana dong? Akhirnya aku dengan teman
sekelompokpun mulai mencari ide untuk penulisan makalah. FIGHTING!!! Buat
makalahnya.
Pertemuan ke-Lima dengan sejarah dan filsafat matematikapun terjadi
pada tanggal 21 September 2016 dan Mr. Dedi Nurhadi, M.Pd punkembali mengajar
seperti sedia kala. Kami sempat “reuwas” takut ditagih tugas jurnal minggu
kemarin dan benar sekali beliau menanyakan tentang tugas jurnal itu dan tak
seorangpun dari kami yang telah menyelesaikan tugas itu. Lalu bagaimana
akhirnya? Apakah kita semua tidak punya nilai? Tidak Mr. Dedi Nurhadi, M.Pd
memberikan dispensasi pengerjaan tugas untuk dapat dikumpulkan minggu depan. Alhamdulillahirabil’alamin
Dalam mempelajari filsafat dapat dikatakan telah berhasil atau
mengerti sampai kita sudah bisa membicarakan/atau mengemukakan pengertian
sendiri dan dapat dipahami oleh orang lain bukan hanya dimengerti oleh diri
sendiri.
Tak terasa dua bulan telah berlalu, tapi dengan terus bergulirnya
waktu sangat cepat ini saya merasa keenakan dan baru sadar bahwa tugas yang
telah dipaparkan di awal belum saya kerjakan. Padahal para dosen dengan
gigihnya mengingatkan kami untuk mengerjakan tugas yang deadline nya setelah
UTS.
“kalau hidup tanpa ilmu, seperti berjalan terantuk-antuk dalam
gelapanya malam” dalam pembelajaran fisafat ini kita sebagai mahasiswa dituntut
untuk bisa mencari sendiri materi filsafatnya dnegan kata lain kita harus bisa
berfilsafat sendiri. Dan untuk lebih mendalami atau mempelajari filsafat dan
sejarah matematika untuk kedepannya saya dan kelompok akan mengerjakan makalah
tentang Besaran pokok.
Tasikmalaya, 27 September 2016
RKU K.10